CIREBON, (CB).-
Carmi yang sudah 31 tahun menghilang selama menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi, akhirnya berhasil ditemukan pihak Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) setempat pada Rabu (28/8/2019).
Carmi merupakan warga Blok Kalibangka Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon yang berangkat ke Arab Saudi pada 1988, untuk bekerja menjadi TKW di sana.
Carmi merupakan anak pertama Ilyas (85 tahun) dan Warniah (75 tahun) dari 10 bersaudara. Ia kelahiran 4 Mei 1971, setelah kelulusannya dari sekolah dasar (SD) pada 1987, satu tahun kemudian Carmi memberanikan berangkat ke Arab untuk menjadi TKW di sana.
Menurut Ayah Carmi, Ilyas, pada Rabu (28/8/2019) sekitar pukul 20.00 WIB, keluarganya mendapatkan kabar bahagia dari pihak KBRI Riyadh Arab Saudi. Bahwa anaknya yang sudah 31 tahun hilang itu telah ditemukan dan dalam perjalan menuju kantor KBRI Riyadh.
Saat itu, Ilyas berbicara langsung dengan Atase Ketenagakerjaan KBRI Riyadh Arab Saudi, Sa’dullah Affandy melalui video call. “Kata orang KBRI-nya itu, Carmi sudah ditemukan. Dan stafnya mambawa anak saya yang dalam perjalanan menuju kantor dari rumah majikan anak saya. Nanti tiga jam ditelepon lagi, untuk ngobrol langsung dengan Carmi,” kata Ilyas, Kamis (29/8/2019).
Setelah menunggu beberapa jam, tepat pukul 00.30 WIB, pihak KBRI pun kembali memberi kabar keluarga Carmi bahwa anak Ilyas ini sudah sampai di kantornya. Setelah beberapa menit kemudian, keluarga Carmi pun akhirnya bisa komunikasi langsung melalui video call dengan Carmi.
“Tapi anak saya sudah tidak bisa bahasa Indonesia maupun bahasa Cirebon. Dia hanya bisa bahasa Arab, dan harus dijelaskan oleh orang KBRI-nya. Ya mungkin saking lamanya di sana sih ya,” kata Ilyas.
Awalnya, kata dia, Carmi terlihat masih bingung. Bahkan, nama orang tua dan saudara-saudaranya pun sudah tidak ingat lagi. Tetapi, setelah terus dijelaskan oleh Ilyas dan pamannya Carmi, Sofiyuddin dengan menyebutkan nama-nama keluarganya, Carmi pun mulai ingat.
Saat dijemput orang KBRI di rumah majikannya, lanjut Ilyas, Carmi menolak untuk pulang. Kemudian dibujuk oleh pihak KBRI untuk istirahat selama seminggu di KBRI, akhirnya Carmi pun ikut dengan petugas yang menjemputnya.
“Mudah-mudahan Carmi bisa cepat pulang. Saya tidak bisa berkata apa-apa kecuali memuji syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pihak KBRI yang sudah membantu menemukan anak saya,” katanya.
Paman Carmi, Sofiyuddin mengaku sangat kaget saat diberitahu oleh keluarga Carmi bahwa keponakannya itu sudah ditemukan. Menurutnya berdasarkan informasi dari pihak KBRI Riyad Arab Saudi, Carmi sementara di kantor KBRI dulu untuk beberapa hari ke depan. Karena kondisi Carmi masih belum terlalu ingat betul dengan keluarganya di Indonesia dan supaya dia mau dipulangkan.
“Katanya sih majikan Carmi juga berjanji seminggu kemudian akan mendatangi kantor KBRI di sana, untuk bertanggung jawab membayar gaji Carmi selama bekerja,” ungkap Sofi. (CB-05)