Arah Pantura, Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara resmi menetapkan 42 karya budaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tahun 2025. Pengumuman ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar, bersama Tim WBTB Jawa Barat, pada Kamis (9/1/2025).
Acara ini juga dihadiri Ketua Tim WBTB Jabar, Bucky Wibawa Karya Guna, beserta tim yang terdiri dari Febiyani (Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Jabar), Dinda Satya Upaja, Zaini Alief, Laina Rafianti, Hikmat Nashrullah Latief, dan Irvan Setiawan.
Penetapan ini melalui proses panjang, mulai dari pengusulan karya budaya oleh dinas kebudayaan di 27 kabupaten/kota, hingga tahap pengkajian oleh tim ahli. Sidang penetapan WBTB berlangsung pada 18–20 Desember 2024. Dari 67 karya budaya yang diusulkan, sebanyak 42 berhasil ditetapkan sebagai WBTB Jawa Barat.
“Saya sangat menghargai kerja keras Pak Bucky dan tim dalam melestarikan seni tradisi serta budaya Jawa Barat. Ini merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga jati diri bangsa melalui akar budaya daerah,” ujar Benny Bachtiar.
Benny berharap setiap kabupaten/kota terus mengeksplorasi potensi budaya lokal mereka. Ia juga mengungkapkan keinginan agar beberapa karya budaya dapat diakui sebagai WBTB Nasional, bahkan menjadi warisan UNESCO seperti Angklung.
“Mudah-mudahan kita bisa mendorong lebih banyak budaya lokal untuk diakui dunia, sehingga menjadi kebanggaan bagi Jawa Barat,” tambahnya.
Berikut adalah 42 karya budaya yang ditetapkan sebagai WBTB Jawa Barat 2025:
- Ngabungbang Cimande (Kabupaten Bogor)
- Seni Cibatokan (Kabupaten Bogor)
- Ujungan Bekasi (Kabupaten Bekasi)
- Tepak Gendang Opok Kijing (Kabupaten Karawang)
- Tari Gondang (Kabupaten Karawang)
- Tata Rias Penganten Kembang Ageung (Kabupaten Karawang)
- Keramik Paléréd (Kabupaten Purwakarta)
- Mulasara Nu Ngalahirkeun (Kasepuhan Banten Kidul Kabupaten Sukabumi)
- Gula Kawung (Kasepuhan Banten Kidul Kabupaten Sukabumi)
- Tradisi Ngadegkeun Bumi (Kasepuhan Banten Kidul Kabupaten Sukabumi)
- Tradisi Mapag Lisung Anyar (Kasepuhan Ciptagelar Kabupaten Sukabumi)
- Sangu Kabuli (Kasepuhan Banten Kidul Kabupaten Sukabumi)
- Endog Léwo (Kabupaten Garut)
- Kerajinan Kulit Sukarégang (Kabupaten Garut)
- Dogig (Kabupaten Kuningan)
- Pesta Dadung (Kabupaten Kuningan)
- Peuyeum Koroto (Kabupaten Ciamis)
- Kopi Godog (Kabupaten Ciamis)
- Dodol Eluk (Kabupaten Tasikmalaya)
- Golok Galonggong Manonjaya (Kabupaten Tasikmalaya)
- Anyaman Pandan Sukaruas (Kabupaten Tasikmalaya)
- Babakti Lemah Cai Cikundul (Kota Sukabumi)
- Ngarak Kebo Bulé Kranggan (Kota Bekasi)
- Poyok Ungkal (Kabupaten Sumedang)
- Hajat Waluya (Kabupaten Pangandaran)
- Sasapian (Kabupaten Bandung Barat)
- Adus Sumur Pitu (Kabupaten Cirebon)
- Memayu Buyut Trusmi (Kabupaten Cirebon)
- Muludan Tuk (Kabupaten Cirebon)
- Pengantin Tebu Cirebon (Kabupaten Cirebon)
- Syawalan Gunungjati (Kabupaten Cirebon)
- Topeng Klana Udeng Dermayu (Kabupaten Indramayu)
- Arsitektur Rumah Junti (Kabupaten Indramayu)
- Cimplo (Kabupaten Indramayu)
- Batagor (Kota Bandung)
- Mie Kocok Bandung (Kota Bandung)
- Tahu Cibuntu (Kota Bandung)
- Bir Kotjok (Kota Bogor)
- Manisan Buah Cianjur (Kabupaten Cianjur)
- Opak Linggar Rancaékék (Kabupaten Bandung)
- Rujak Cihérang (Kabupaten Bandung)
- Mapag Ménak (Kabupaten Bandung).
Artikel ini tayang juga di ArahPantura.id