800 Kasus DBD Terjadi di Kabupaten Cirebon

Dinkes Ingatkan Warga Terapkan PHBS

CIREBON,(cirebonbagus.id).- Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon bersama  Puskesmas Plumbon melakukan fogging di perumahan Griya Plumbon Indah RW 08 Desa Kebarepan,  Kecamatan Plumbon,  Kabupaten Cirebon, Sabtu (12/12/2020).

Fogging dilakukan menyusul adanya delapan warga yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD).

Pengasapan (fogging)  tersebut menyasar wilayah RT 01,02 dan 03. Tak hanya halaman rumah warga, fogging juga dilakukan di taman, kebun dan tanah kosong.

Ketua RW 08 Griya Plumbon Indah Desa Kebarepan, Rohadi  mengatakan, pihaknya menerima tim kesehatan dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon yang akan melakukan fogging.

Menurutnya, fogging atas pengajuan ke Desa Kebarepan  karena ada kasus DBD di lingkungannya.

“Di RW 08 Griya Plumbon Indah  ini ada delapan kasus DBD. Sehingga kami melaporkan kejadian  ke pihak desa. Hari ini  langsung dilakukan fogging untuk mencegah penyebaran DBD,” katanya.

Rohadi  mengimbau kepada warga untuk terus meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan menjadi juru pemantau jentik mandiri di rumahnya masing-masing.

“Selalu membersihkan bak mandi dan tempat penampungan air agar tidak ada jentik nyamuk,” katanya.

Sementara itu Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana mengatakan,  terkait dengan pelaksanaan pengasapan (fogging) yang dilalukan hari ini karena ada yang terjangkit DBD. Hanya saja, fogging tidak bisa memberantas jentik-jentik nyamuk.  “Cara paling efektif memang dengan pola hidup sehat,” kata Nanang.

Nanang menjelaskan,  DBD terjadi karena virus itu masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang banyak hidup di kawasan tropis dan sub tropis. Oleh karena itu, Ia mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan sekitar mereka.

“Untuk mencegah DBD, masyarakat bisa melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk. Mulai dari mengubur, menguras hingga menutup genangan air yang bisa menjadi tempat hidup nyamuk. Dengan pola hidup bersih, virus yang membawa berbagai penyakit baik itu DBD maupun Covid-19 tidak akan bisa masuk ke dalam tubuh manusia,” katanya.

Ia menjelaskan, tahun 2020 ini jumlah warga yang terjangkit DBD memang terbilang lebih rendah jika dibanding dengan tahun lalu.

“Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai dengan akhir tahun ini menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, untuk tahun ini ada 14 kasus kematian dan tahun 2019 ada 18 kasus kematian,” katanya.

Nanang mengatakan sampai dengan awal bulan Desember tahun ini  kasus DBD sebanyak 800 kasus, jumlah itu berbeda jauh dengan tahun 2019 yang kasusnya mencapai 1.118 kasus di periode yang sama. (CIBA-07)

Exit mobile version