CIREBON, (cirebonbagus.id).- Masjid seringkali disebut masyarakat sebagai rumah Allah SWT yang berfungsi untuk menunaikan ibadah salat bagi umat muslim.
Tempat ibadah umat muslim ini, juga sering dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar pendidikan Alquran atau Ngaji.
Dalam sejarah perkembangan umat muslim, masjid dinilai memiliki peranan yang begitu penting dalam penegakan agama Islam.
Selain dapat menegakkan agama Allah SWT, masjid juga berfungsi untuk mewujudkan kesejahteraan dan ketertiban sosial melalui kajian-kajian keagamaan.
Di dalam masyarakat yang majemuk, seperti Indonesia, maka masjid dapat difungsikan untuk memberikan dakwah yang bersifat menyejukkan dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Meski dalam kehidupan sehari-hari masjid sering diartikan sebagai sebuah bangunan tempat salat untuk kaum muslim.
Namun masjid juga memiliki peranan penting untuk membangun karakter serta identitas kebudayaan umat muslim.
Oleh karena itu, masjid memiliki beragam fungsi untuk kemaslahatan umat islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Pembangunan Masjid Al-Kautsar di halaman samping Balai Kota Cirebon dimulai, Jumat (17/3/2023), ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H.
Masjid dengan desain modern itu akan dibangun satu lantai dengan pembiayaan yang tak bersumber dari belanja APBD Kota Cirebon. Melainkan dari corporate social responsibility (CSR) Bjb Cabang Cirebon, BUMD, dan para donatur lainnya.
Azis mengatakan, pembangunan Masjid Al-Kautsar merupakan upaya pihaknya untuk mengembalikan keberadaan fisik dan fungsi bangunan masjid sebelumnya.
Masjid di Balai Kota sebelumnya diratakan karena adanya pembangunan gedung Setda Kota Cirebon setinggi 8 lantai. Secara fungsi, masjid itu dipindah ke lantai dasar gedung setda.
“Kita ingin mengembalikan fisik masjid dan fungsinya, seperti yang sebelumnya memang ada di Balai Kota,” ungkap Azis yang juga ketua panitia pembangunan Masjid Al-Kautsar.
Azis menambahkan, pembangunan Masjid Al-Kautsar sekaligus akan menjadi salah satu legacy dalam masa kepemimpinannya sebagai Wali Kota. Sebab, tahun ini merupakan tahun terakhir kepemimpinannya di periode kedua.
“Ketika saya awal masuk ke Balai Kota ada masjid secara fisik dan fungsi, maka ketika saya akan mengakhiri masa pengabdian ini harus mengembalikan kehadiran masjid itu,” terangnya.
Diakuinya, pembangunan masjid tersebut sudah direncanakan sejak lama. Namun baru bisa terealisasi tahun ini. Azis mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pihak yang telah mendukung pembangunan Masjid Al-Kautsar.
“Semoga menjadi amal ibadah bagi kita semua dan Allah SWT senantiasa meridhai,” kata Azis.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cirebon, KH. Jaelani Said, M.Ag., turut hadir dan memimpin doa untuk kelancaran pembangunan Masjid Al-Kautsar. (Adv/CIBA)