CIREBON, (cirebonbagus.id).- Juru parkir ini orang yang bertugas mengawasi kendaraan, menata kendaraan, sampai menyeberangkan kendaraan bermotor ke jalan raya ini di bawah pengawasan Dinas Perhubungan dan Pemerintah Daerah.
Jika dipikir-pikir, sekilas tukang parkir adalah suatu profesi yang dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Mereka sering dinilai orang-orang yang kurang berpendidikan, urakan, nakal, dan lain sebagainya.
Sebenarnya tidak selalu seperti itu, namun latar belakang premanisme memang biasa membayangi tukang parkir. Lebih dari pada itu, sebenarnya dari dulu ada banyak tanggapan dari masyarakat mengenai profesi sebagai tukang parkir.
Memang, terkadang kita merasa jengkel apabila di tempat parkir ada tukang parkir ilegal alias bukan dari pengelola mall atau rumah makan. Di mana, mereka sering meminta bayaran.
Tapi di balik itu semua mari kita ambil manfaatnya yang ada, apabila ada tukang parkir ilegal mereka bisa menjaga kendaraan kita dengan aman. Jadi, kita tidak perlu khawatir lagi bila motor atau mobil ada yang mengutak-ngutik.
Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H., memimpin apel khusus di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub), Senin (20/3/2023). Apel tersebut diikuti seluruh pegawai Dishub dan ratusan juru parkir yang bertugas di ruas jalan utama Kota Cirebon.
Usai apel, Azis secara simbolis memakaikan seragam parkir kepada juru parkir. Seragam parkir sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon kepada juru parkir.
Dalam arahannya, Azis mengingatkan tugas dan kewajiban juru parkir. Menurutnya, juru parkir merupakan mitra kerja Pemda Kota Cirebon. Sebab, mereka telah berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Retribusi dari parkir sangat bergantung kepada juru parkir. Maka sudah seharusnya Pemda Kota Cirebon bersinergi dengan juru parkir,” kata Azis.
Azis meminta, juru parkir mampu menjaga ketertiban tempat parkir dan kenyaman pengguna parkir. Juru parkir juga harus menaati aturan parkir yang ada di badan jalan. Jangan sampai melanggar yang berdampak pada kemacetan.
“Parkir kendaraan diatur dengan baik. Tidak memaksakan, apalagi sampai membuat macet jalan. Itu yang menjadi catatan saya kepada juru parkir,” katanya.
Azis meminta Dishub melakukan pengawasan terhadap juru parkir. Pemberian seragam merupakan salah satu cara untuk melakukan pengawasan. Sehingga pungutan retribusi parkir bisa optimal.
“Saya minta awasi dengan baik dan tindak tegas jika ada oknum juru parkir yang berbuat curang,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Cirebon, Drs. Andi Armawan, M.Si., mengungkapkan, total ada 500 juru parkir yang mendapatkan seragam. Sebagian besar juru parkir yang bertugas di badan jalan, sedangkan sisanya di pusat perbelanjaan.
“Seragam parkir kami berikan secara gratis kepada juru parkir. Agar mereka lebih semangat dan PAD dari sektor parkir tercapai,” katanya.
Andi juga berpesan, juru parkir dalam bertugas harus selalu mengedepankan etika kepada pengguna parkir dan menata kendaraan dengan baik. Terutama ruas jalan yang menjadi pusat keramaian dan perbelanjaan.
“Harus sopan, murah senyum dan menata kendaraan dengan baik. Jangan sampai menjadi biang kemacetan di jalan. Mengingat dalam waktu dekat akan memasuki bulan Ramadan,” katanya. (Adv/CIBA)
