YOGYAKARTA.- Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) dan Animal Friends Jogja (AFJ) mengadakan acara sarasehan “Cinta Kasih Lintas Iman: Guyub Wujudkan Jogja Tanpa Daging Anjing”, Jumat, 11 April 2025.
Acara yang digelar di Susteran Sarasvita, Faithful Companions of Jesus Yogyakarta ini menghadirkan pemuka agama, akademisi, pengelola shelter, dan aktivis yang berdialog dan bersuara untuk masa depan Yogyakarta yang lebih sehat dan berwelas asih, dan mewujudkan Yogyakarta tanpa perdagangan daging anjing.
Nofri Dani selaku Koordinator Relawan AFJ menjelaskan, acara ini digelar karena Daerah Istimewa Yogyakarta menempati posisi ketiga tertinggi dalam konsumsi daging anjing di Pulau Jawa, setelah Solo Raya dan Jakarta.
“Tiap bulan rata-rata ada 6.500 ekor anjing yang dibunuh dan dikonsumsi dagingnya [di DIY],” kata dia.
Meski Yogyakarta sudah bebas rabies, praktik ini menurut dia tetap berisiko tinggi, terutama karena daging berasal dari perdagangan ilegal yang dapat menularkan rabies, leptospirosis, dan mengandung residu berbahaya. Selain isu kesehatan, konsumsi daging anjing juga bertentangan dengan nilai kasih dan penghormatan terhadap makhluk hidup yang diajarkan oleh hampir semua agama.
“Ini adalah bentuk nyata keberanian dan kepedulian kita semua,” kata dia.
Baca juga: Tak Ada Menu Tongseng Anjing di Reuni Akbar Alumni SMA De Britto 2023
Melalui sarasehan lintas iman ini, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk melihat persoalan ini dari sisi kemanusiaan, etika, dan kesehatan. Perdagangan daging anjing ini menurutnya bentuk kekejaman dan aksi ilegal yang harus ditanggulangi.
“Mengubah kebiasaan bukan hal mudah, tetapi di sinilah peran kita,” kata dia.
Baca juga: Taiwan Larang Konsumsi Daging Kucing dan Anjing
Victor Indrabuana selaku pendiri Shelter Ron Ron Dog Care dalam acara ini mengungkapkan, di Yogyakarta itu sebenarnya tidak ada anjing liar. Memang ada yang seperti anjing liar tapi sebenarnya anjing yang lepas, bukan anjing yang lahir hingga mati di alam bebas.
Ia memaparkan, tahun 2021, untuk pertama kalinya di Indonesia, terdapat penangkapan dan sidang pengadilan kasus penyelundupan 78 ekor anjing di Kulonprogo. Namun anjing-anjing yang diselamatkan tidak dipelihara dengan layak oleh pihak Kepolisian selama persidangan, sehingga ia dan Animal Friends Jogja memutuskan menyelamatkan anjing-anjing tersebut di dalam shelter baru.
“Sekarang di shelter saya ada 176 anjing di lahan seluas satu hektare,” kata dia. (Arif/CIBA)