KOTA CIREBON.– Jaka Rara adalah ajang pemilihan duta pariwisata dan budaya Kota Cirebon. Mereka bertugas mempromosikan potensi wisata dan budaya Cirebon, serta menjadi contoh bagi generasi muda.
Pemilihan Jaka Rara biasanya melibatkan berbagai tahap, termasuk audisi, pembekalan, dan pengabdian masyarakat.
Wakil Ketua I DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani SH menerima audiensi dari Paguyuban Jaka Rara Kota Cirebon, Sabtu (7/6/2025) di ruang rapat gedung DPRD. Rapat dengar pendapat tersebut membahas penguatan peran duta wisata dan rencana pembentukan Yayasan Jaka Rara.
Rapat dengar pendapat pun dihadiri Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Cirebon, Hj. Garnis Mutiara Shavira SH MH. Pada kesempatan itu, Harry menyampaikan apresiasi terhadap peran Jaka Rara telah berkontribusi terhadap pengembangan potensi pariwisata dan UMKM di Kota Cirebon.
Ia menilai, Jaka Rara bukan sekadar simbol, namun juga sebagai penggerak program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Jaka Rara ini memiliki ide dan gagasan, bahkan idenya sampai di tingkat setiap kelurahan. Seperti di Argasunya ada pengembangan produk ikat benda, dan di Karyamulya ada potensi wisata Situs Kemandi Angin yang perlu diekspos lebih luas,” kata Harry.
Melihat adanya potensi memajukan pariwisata dan UMKM Kota Cirebon, Harry berencana membawa program-program Jaka Rara menjadi bagian penting pembangunan Kota Cirebon dari sektor pariwisata.
DPRD, menurutnya, siap memberikan dukungan, termasuk rencana pembentukan Yayasan Jaka Rara yang akan berada di bawah pembinaan Dinas Pariwisata.
“Yayasan ini nantinya akan mengelola anggaran rumah tangga Jaka Rara secara mandiri, namun tetap dalam koordinasi dengan dinas. Ini langkah yang baik untuk penguatan kelembagaan,” ujarnya.
Dukungan juga akan diberikan dalam bentuk kolaborasi program, terutama dalam pemberdayaan UMKM. Harry menyebutkan bahwa DPRD memiliki program mendorong legalitas dan pembentukan badan hukum bagi pelaku UMKM, yang bisa disinergikan dengan program Jaka Rara.
“Ini akan memperkuat posisi UMKM di Cirebon. Jika program ini disosialisasikan oleh Jaka Rara ke masyarakat, hasilnya tentu akan lebih optimal,” tambahnya.
Sementara itu, Pembina Paguyuban Jaka Rara Cirebon, Imam Fachrul Rozi menjelaskan, audiensi ini bertujuan menindaklanjuti program yang telah berjalan sebelum pemilihan duta wisata. Ia berharap Jaka Rara dapat terus aktif berkontribusi bagi Kota Cirebon, khususnya di bidang pariwisata dan kebudayaan.
“Tujuan kami adalah agar kegiatan Jaka Rara tidak berhenti hanya sampai pemilihan saja. Kami ingin tetap hadir dan berkontribusi langsung ke masyarakat,” ujar Imam. (ADV/CIBA)
