CIREBON.- Sebanyak enam pengurus inti dan satu dewan pembina Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon masa bakti 2023–2027 secara resmi mengundurkan diri dari kepengurusan. Surat pengunduran diri mereka telah disampaikan secara tertulis kepada Ketua KONI Kabupaten Cirebon, lengkap dengan alasan masing-masing individu.
Ketujuh nama yang menyatakan mundur yakni:
1. Yayat Ruhiat (Dewan Pembina)
2. Fajar Sutrisno (Bidang Perencanaan, Program, dan Anggaran)
3. Galih Yuana Darmanto Utomo (Ketua Bidang Hukum)
4. Denny Supdiana (Wakil Ketua II KONI)
5. Sugeng Darsono (Wakil Ketua I KONI)
6. Dudi Suryadarma (Sekretaris I)
7. Asep Kurnia (Kepala Bidang Perencanaan, Program, dan Anggaran)
Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Raharja, membenarkan pengunduran diri tersebut dan menegaskan bahwa alasan mundurnya para pengurus lebih bersifat personal.
“Alasannya beragam, mulai dari kesibukan pekerjaan, alasan keluarga hingga kondisi kesehatan. Tidak ada konflik internal di tubuh KONI,” tegas Sutardi dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).
Ia menambahkan bahwa mundurnya pengurus secara bersamaan terjadi karena adanya keterikatan kerja tim. Namun demikian, Sutardi memastikan roda organisasi tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Teman-teman itu satu paket. Ketika satu atau dua orang mundur, yang lainnya ikut. Tapi ini tidak berpengaruh signifikan terhadap organisasi. Tugas-tugas sudah dibagi dan tim monitoring telah dibentuk,” ujar Sutardi.
Saat ini, KONI Kabupaten Cirebon tengah fokus pada tahapan Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprov) yang digelar mulai Juni hingga Desember 2025. Beberapa cabang olahraga seperti futsal dan bola basket sudah menjalani tahap awal di Sukabumi dan akan berlanjut ke Bandung.
Sutardi juga menegaskan bahwa belum akan melakukan perombakan (reshuffle) kepengurusan dalam waktu dekat. “Kita akan maksimalkan yang ada dulu. Fokus utama kita saat ini adalah lolos ke Porprov. Reshuffle akan dibahas setelah agenda utama selesai. Itu menjadi hak prerogatif ketua,” katanya.
Dari sisi pembiayaan, ia memastikan bahwa mundurnya pengurus tidak memengaruhi jalannya program. “Anggaran KONI sudah aman di angka Rp8 miliar. Jadi kegiatan tetap berjalan,” tambah Sutardi.
Ia juga menekankan bahwa KONI ke depan harus diisi oleh sosok-sosok yang benar-benar memiliki komitmen dan pemahaman terhadap dunia olahraga.
Sementara itu, salah satu pengurus yang mengundurkan diri, Fajar Sutrisno, menyatakan bahwa keputusannya didasari oleh kesibukan sebagai Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon.
“Di KONI itu menuntut kehadiran. Tapi saya fokus di pekerjaan utama. Saya khawatir tidak maksimal di KONI, jadi saya mundur,” ujar Fajar.
Hal senada disampaikan oleh Galih Yuana Darmanto Utomo, yang menyebut beban pekerjaan menjadi pertimbangan utama.
“Saya sudah jarang hadir di rapat, tapi tetap menerima honor. Rasanya tidak etis. Jadi saya memilih mundur,” ucap Galih, yang diketahui baru sembilan bulan menjabat, pungkasnya. (APIP/CIBA)