ARAH PANTURA, Cirebon – Dalam momen Hari Jadi ke-598 Kota Cirebon, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan arahan khusus kepada Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, agar lebih aktif merespons aspirasi dan keluhan masyarakat melalui platform digital, khususnya TikTok.
Pesan tersebut disampaikan Dedi dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Cirebon, Sabtu (28/6/2025), yang turut dihadiri para tokoh daerah dan tamu undangan.
“Kalau mau tahu keluhan warga, Pak Wali jangan hanya mengandalkan laporan dari camat atau kepala dinas. Buka TikTok tiap pagi, di sana banyak suara masyarakat yang jujur dan langsung,” ujar Dedi di hadapan peserta sidang.
Dedi mencontohkan, dirinya kerap menerima laporan langsung dari warga Cirebon yang mengalami kondisi darurat, termasuk salah satunya perempuan yang hendak melahirkan. Ia menilai, media sosial kini menjadi kanal komunikasi paling langsung antara rakyat dan pemimpin.
“Jangan semua laporan masuknya ke saya. Seharusnya itu bisa langsung ditangani oleh pemerintah kota,” ucapnya.
Untuk mempercepat respon terhadap warga yang berada dalam kondisi darurat, Dedi mengusulkan agar Pemkot Cirebon membentuk tim tanggap cepat seperti pasukan “panic button”, yang bisa langsung turun membantu masyarakat saat dibutuhkan.
“Kalau ada situasi darurat, tim ini harus sigap datang ke lokasi,” tambahnya.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi hadiri rapat paripurna Hari jadi Cirebon ke-598 di DPRD Kota Cirebon.// ist
Selain menekankan pentingnya kepekaan digital, Dedi juga memberikan apresiasi terhadap keterbukaan anggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Cirebon. Ia memuji keberanian Wali Kota dalam mempraktikkan transparansi dalam tata kelola pemerintahan.
“Pak Wali sudah berani buka data anggaran ke publik. Itu luar biasa. Banyak SKPD-nya juga sudah siap. Terima kasih atas komitmennya,” ucap Dedi mengakhiri sambutannya.**
Artikel ini tayang juga di ArahPantura.id