CIREBON.– Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz, menegaskan bahwa pihaknya bukan mendirikan organisasi baru, melainkan membangkitkan kembali Laskar Agung Macan Ali Nuswantara yang memiliki akar sejarah panjang dalam menjaga kedaulatan dan budaya Caruban Nagari Cirebon.
“Kami bukan mendirikan Macan Ali, tapi membangkitkan Laskar Agung Macan Ali Nuswantara,” ujar Prabu Diaz saat ditemui wartawan, Jumat (24/10/2025) malam.
Menurutnya, pada masa lalu Laskar Macan Ali Nuswantara berperan penting dalam menjaga kedaulatan Caruban Nagari sekaligus mendukung kelancaran syiar Islam yang dilakukan para waliyullah, auliya, dan para petinggi Kasultanan Cirebon.
Dalam setiap peringatan milad Laskar Agung Macan Ali, selalu disisipkan haul Panembahan Giri Loyo, yang tak lain adalah Pangeran Raja Abdul Karim, kepala negara Caruban Nagari terakhir yang dimakamkan di Bukit Giriloyo, Bantul.
Selain itu, dalam berbagai kegiatan, Laskar Agung Macan Ali juga menampilkan kesenian daerah dan menggunakan atribut tradisional seperti pangsi dan pusaka, sebagai simbol pelestarian warisan leluhur.
“Tujuannya agar apa yang diwariskan oleh para leluhur kita, baik perilaku, artefak, maupun karya seperti pusaka dan hasil seni, tetap terjaga dan tidak hilang,” ucap Prabu Diaz.
Ia menyoroti tantangan zaman modern, di mana generasi muda kini lebih akrab dengan budaya luar seperti drama Korea dan tren global lainnya. Menurutnya, hal itu tidak salah selama anak muda juga tetap menghargai dan mencintai budaya bangsa sendiri.
“Kami prihatin dengan derasnya arus teknologi informasi yang membuat generasi muda terlena. Tapi kami berupaya agar mereka tidak lupa dengan hasil karya leluhur kita — baik seni, kerajinan tangan, maupun nilai-nilai budaya,” ujarnya.
Prabu Diaz menegaskan, setiap gelaran kegiatan Laskar Agung Macan Ali Nuswantara selalu menonjolkan jati diri dan kearifan lokal, baik dari seragam, penampilan, maupun aktivitas budaya yang digelar.
“Budaya harus ditonjolkan, karena di sanalah jati diri bangsa berada,” pungkasnya. (Arif/CIBA)


