CIREBON.– Laskar Agung Macan Ali Nuswantara bersiap menggelar Peringatan Milad Agung ke-9 pada Sabtu, 25 Oktober 2025, di Alun-alun Sangka Buana Kasepuhan, Kota Cirebon.
Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz, mengatakan peringatan milad tahun ini akan diawali dengan kegiatan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB.
“Kami bekerja sama dengan salah satu rumah sakit di Cirebon serta PMI untuk menggelar donor darah, pemeriksaan medis, dan pengobatan alternatif secara gratis bagi masyarakat,” ujar Prabu Diaz di Markas Besar Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, Jumat (24/10/2025).
Selain kegiatan sosial, acara milad juga akan dimeriahkan dengan beragam kesenian adat dan budaya tradisional, seperti barongan, sintren, tari topeng, debus, hingga pertunjukan gamelan. Berbagai sanggar seni dan paguyuban suku bangsa di Cirebon turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
“Barokan atau barongan hampir punah, makanya kami tampilkan kembali. Kesenian tradisi ini perlu kita lestarikan bersama,” kata Prabu Diaz.
Dalam momentum milad ke-9 ini, Laskar Agung Macan Ali juga akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) tahunan yang membahas laporan kinerja tahun sebelumnya, rencana program kerja 2026, serta pengukuhan sejumlah panglima baru di beberapa daerah, seperti Majalengka, Batam Natuna, Surabaya, dan Pekanbaru.
Prabu Diaz menambahkan, Mubes kali ini juga akan membahas rencana besar memperingati 500 tahun perjuangan prajurit Kesultanan Cirebon mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tahun 1527.
“Kami berencana menggelar Kirab Agung dari Sunda Kelapa hingga Alun-alun Kasepuhan Cirebon pada tahun 2027 sebagai bentuk penghormatan atas sejarah perjuangan itu,” ungkapnya.
Ke depan, Laskar Agung Macan Ali berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi anggota, serta memperkuat berbagai divisi internal seperti Pamali (Paguyuban Pengobatan Alternatif Macan Ali), Rama (Ruqyah Aswa Macan Ali), Bratawali (Brigade Motoris Macan Ali), Majlis Tawasul, dan tim Ngebolang yang aktif berziarah ke makam para wali dan auliya.
“Milad ke-9 ini bukan hanya perayaan, tapi juga refleksi atas perjalanan perjuangan, budaya, dan persaudaraan dalam menjaga nilai-nilai luhur Nusantara,” tutup Prabu Diaz. (Arif/CIBA)


