CIREBON, (CB). –
Ribuan siswa dari Taman Kanak-Kanak (TK) se-Kabupaten Cirebon melakukan peragaan Manasik Haji yang berlangsung di komplek Asrama Haji Watubelah, Kecamatan Sumber, Rabu (18/9/2019).
Dengan tertib dan bergiliran, mereka melaksanakan prosesi sebagaimana jemaaah haji melakukan haji dan umroh di tanah suci yang dikemas semirip mungkin sesuai rukun dan syarat Islam melalui berbagai lokasi dengan berbagai simbolis.
Ketua pelaksana sekaligus Ketua Ikatan Guru Tanam Kanak-KanaK Indonesia (IGTKI) , Idayanti menyebutkan, tahun ini tercatat sebanyak 8.497 anak dari berbagai sekolah taman kanak-kanak mengikuti kegiatan tersebut.
Pelaksanaan manasik dibagi dalam dua hari Rabu- Kamis (18-19 September 2019). Hari pertama diberlakukan bagi sebanyak 39 kloter dengan jumlah 4. 292 anak dan di Hari kedua dari 39 sebanyak 4. 205 anak.
“Kegiatan rutin bagi anak TK tersebut kali ini yang ke 8 di tahun 2019. Peserta berasal Tanam Kanak-Kanak se Kabupaten yang difasilitasi masing-masing kecamatan, ” katanya.
Idayanti menyebutkan, kegiatan manasik haji yang dilakukan selain dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan bagi anak juga dalam pengembangan serta pengenalan ibadah secara langsung. Makanya materi yang diberikan juga dalam pemberian pengalaman serta melatih keberanian anak diantara sesamanya.
“Alhamdulillah peserta terus bertambah setiap tahunnya seiring bertambahnya juga sekolah di Kabupaten Cirebon. Dari tahun lalu yang tercatat sekitar 6 ribu, tahun ini bisa mencapai 8 ribu lebih. Semoga dengan kegiatan ini bisa lebih menambah wawasan pengalaman sebagai bekal mereka dewasa kelak dan menambah keimanan akan kewajiban rukun Islam ke lima ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Bupati Cirebon, Imron Rosyadi yang berkesempatan hadir untuk membuka kegiatan manasik haji mengapresiasi apa yang menjadi kegiatan tahunan.
Khasanah kegiatan yang bernuansa religi islami, kata Imron, patut diagendakan lebih banyak agar regenerasi kelak dari saat ini bisa kuat dari berbagai sektor.
“Manasik ini upaya dalam pembekalan ahlak bagi anak selain pendidikan formal. Sehingga anak bisa faham selain ilmu materi tapi juga langsung turun melalui pengalaman sehingga bisa diingat sampai dewasa nanti,” ungkapnya. (CB-06)