CIREBON, (cirebonbagus.id).- Pemerintah Daerah Kota Cirebon akan mengembangkan gagasan wisata religi masjid kuno. Pemda Kota Cirebon juga masih menunggu gagasan-gagasan lainnya untuk meningkatkan pariwisata di Kota Cirebon.
Demikian diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati usai menghadiri Grand Launching Wisata Religi Masjid Kuno Kota Cirebon di Masjid Raya At Taqwa, Kota Cirebon, Sabtu, (21/11/2020). Dalam kegiatan tersebut tetap pelaksanaan protokol kesehatan dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penanganan Covid-19.
“Gagasan mengembangkan wisata religi masjid Kuno luar biasa. Karena potensinya sangat luar biasa,” ungkap Eti.
Dijelaskan Eti, Kota Cirebon memiliki potensi yang luar biasa untuk melaksanakan wisata religi. “Kita bahkan bisa melebihi Yogyakarta dan Solo,” ungkap Eti. Ini dikarenakan selain memiliki sejumlah keraton untuk berwisata, Kota Cirebon juga memiliki wisata-wisata religi melalui banyaknya bangunan masjid kuno yang dimiliki. “Ini yang tidak dimiliki daerah lain,” ungkap Eti.
Untuk itu Eti mengaku berterima kasih kepada At Taqwa Center yang telah menggagas kegiatan wisata religi ke sejumlah masjid-masjid kuno yang ada di Kota Cirebon. Kegiatan ini sekaligus diharapkan bisa membangkitkan wisata di Kota Cirebon. “Kami masih menunggu gagasan-gagasan lainnya dari warga Kota Cirebon,” ungkap Eti. Khususnya untuk bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Cirebon.
Eti juga memberikan saran agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. Protokol kesehatan dengan pelaksanaan 3 M yakni menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan wajib dilakukan. Hal ini untuk membatasi penyebaran Covid-19. Peran masyarakat sangat penting dalam mengajak serta memberikan edukasi bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.
“Saya mengajak semua kalangan turut serta dalam memerangi dan membatasi penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon. Sampaikan program pemerintah terutama sosialisasi 3M bagaimana kita memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air yang mengalir,” ungkap Eti.
Sementara itu Ketua At Taqwa Center, Ahmad Yani, menjelaskan inisiasi kegiatan ini berawal dari banyaknya kunjungan wisatawan ke masjid raya At Taqwa selama 10 tahun terakhir. “Rata-rata setiap hari 600 orang. Sedangkan saat weekend, mulai Jum’at hingga Ahad lebih dari 1000,” ungkap Yani. Masjid Raya At Taqwa menurut Yani sudah menjadi magnet untuk dikunjungi wisatawan. Hanya di masa pandemic Covid-19 saja jumlahnya menurun sekitar 20 persen.
Namun, Kota Cirebon tidak hanya memiliki masjid Raya At Taqwa yang dibangun pad 1905. Namun juga masjid-masjid kuno lainnya. “Ada pesan juga dari almarhum Sultan Sepuh Arief Natadiningrat ,” ungkap Yani. Almarhum meminta agar masjid-masjid kuno yang ada di Cirebon bisa terbawa modern namun dari sisi manajerial. Untuk itu, wisata religi masjid kuno ini digagas.
Untuk tahap awal, 5 masjid kuno yang akan dikunjungi. Selain masjid raya At Taqwa juga ada Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Masjid Jagabayan, Masjid Pejlagrahan dan Pakungwati.
Hanya dengan membayar Rp 50 ribu, wisatawan akan dibawa menggunakan bus pariwisata Citros menuju masjid-masjid kuno tersebut. Tour guide juga disiapkan, tak tanggung-tanggung tour guide yang ditunjuk yaitu Pengageng Keraton Kacirebonan, Bambang Irawan.
Yani berharap dengan mengunjungi masjid-masjid kuno yang ada di Kota Cirebon, bisa menjadi interkoneksi antara agama Islam, budaya hingga potensi kuliner di Cirebon. Tidak hanya meningkatkan nilai keagamaan namun juga menguatkan perekonomian di Kota Cirebon. (ARIF R/CIBA)