CIREBON, (cirebonbagus.id).- Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) bagi pelaku usaha dan sektor pariwisata resmi dibuka Pemerintah Kabupaten Cirebon, Senin (13/7/2020) malam.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon H Rahmat Sutrisno mewakili bupati Cirebon menghadiri acara Launching tersebut. Selain itu hadir pula dalam kesempatan tersebut Forkopimda, Kadisbudparpora, Kepala Bappenda, Sekretaris Gugus Tugas Covid 19, Camat Beber, dan pelaku usaha pariwisata.
Rahmat Sutrisno menuturkan, dengan diselenggarakannya acara ini diharapkan dapat menciptakan dan memulai AKB bagi pelaku usaha dan sektor pariwisata.
“Pelaku usaha maupun sektor kebudayaan, pariwisata pemuda dan olahraga di Kabupaten Cirebon dengan tetap menggunakan protokol kesehatan sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” tutur Rahmat.
Rahmat menambahkan, Kabupaten Cirebon untuk mengawali AKB perlu memenuhi tahapan dalam monitoring dan evaluasi sampai dengan tanggal 31 Juli 2020.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon telah membentuk Tim Gugus Tugas Penanganan, Pengendalian, dan Percepatan Covid 19 yang terbagi ke dalam 7 sektor di antaranya sektor transportasi, pariwisata, konstruksi, industri, perdagangan, kesehatan serta area publik dan perkantoran ungkap sekda dalam sambutanya.
Dia menyebutkan, tim ini akan bergerak mulai tanggal 15 Juli 2020 untuk melaksanakan monitoring, advokasi dan memberikan arahan-arahan kepada pelaku usaha pariwisata agar selalu mengunakan protokol kesehatan, dan selanjutnya Disbudparpora akan mengeluarkan rekomendasi untuk para pelaku usaha jalan atau tidaknya suatu usaha setelah melakukan monitoring tersebut.
Rahmat juga menyampaikan, acara ini meluncurkan peraturan Bupati No 41 tahun 2020 tentang pedoman pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk persiapan New Normal.
“Pada kesempatan ini bupati meluncurkan, peraturan Bupati No 41 tahun 2020 tentang pedoman pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru ( AKB ) untuk persiapan New Normal, ” katanya.
“Artinya Kabupaten Cirebon telah membentuk 7 tim dan salah satu di antaranya sektor pariwisata,” imbuh Rahmat. (Effendi/CIBA/Rillis)