CIREBON, (cirebonbagus.id).- Suasana panas antara Bupati H Imron Rosyadi dengan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohammad Luthfi, kini telah berakhir.
Hal tersebut terlihat di antara kedua pucuk pimpinan seusai kegiatan rapat paripurna DPRD di ruang Abhimata DPRD Kabupaten Cirebon, Rabu (17/6/2020).
Keduanya tampak saling berjabat tangan sebagai khas simbol perdamaian. Imron dan Luthfi sepakat untuk bersinergi dan lebih konstruktif lagi dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada dimasyarakat. Melalui moment islah tersebut, keduanya juga mengaggap sudah tidak ada masalah lagi.
Menurut Imron, antara dirinya dan Luthfi yang notabene sebagai ketua partai politik di Kabupaten Cirebon, sudah melakukan konsolidasi.
” ‘Pertikaian’ yang terjadi sebelumnya lebih disebabkan karena miskomunikasi dan salah penafsiran saja,” katanya.
“Namanya partai, biar pantas ya ada ledakan-ledakannya. Kalau eksekutif kan menjalankan program yang ada di DPRD. Kalau DPRD (diam) begitu saja nanti dikira disetir,” ujar Imron.
Imron mengungkapkan, sebagai manusia dirinya memastikan mempunyai kesalahan. Namun ia tidak ingin saling menyalahkan.
“Salah menafsirkan, memang semua sama-sama benar cuma hanya salah atau kurang pas dalam menyampaikan komunikasi, ” kata Imron,
“Yang namanya manusia itu tempatnya salah, apalagi dalam penyampaian yang salah itu bisa saja terjadi,” tuturnya.
“Kita manusia tentunya harus bisa berhati- hati perlu dibatasi dalam menyampaikan. Di muka umum itu harus bisa dibatasi komunikasi dalam penyampaiannya,” imbuh Imron.
Imron menambahkan, jadi perlu sebagai pimpinan baik eksekutif maupun legislatif menyampaikan sesuatu itu harus tepat.
“Harus tepat intonasinya, cara komunikasinya, dalam penyampaiannya dan cara informasinya,” kata Imron.
Imron mengingatkan, sebuah petuah bahasa Jawa pada jaman Orba era Presiden Soeharto, Pak Soeharto mengatakan, ngono Yo ngono nanging Yo Ojo ngono. “Artinya boleh dilakukan tapi jangan keterlaluan,” tandas Imron.
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, M Luthfi saat disinggung apakah sudah islah dengan bupati dan sebagai pucuk pimpinan partai PDI Perjuangan, dirinya juga menganggap sudah tidak ada masalah.
Dia mengatakan, pada prinsipnya tidak ada masalah. Tiap minggu dirinya rapat bersama bupati dan yang lainnya..
“Prinsipnya tidak ada masalah, yang penting. Ke depan bisa lebih bersinergi dan lebih konstruktif , lebih produktif lagi di dalam menyelesaikan problem-problem di masyarakat,” kata Luthfi.
“Karena fungsi kontrol kita membantu kinerja bupati sebagai eksekutor semua kegiatan pembangunan. Sumber daya di Kabupaten Cirebon bisa kita optimalkan untuk memastikan persoalan-persoalan di masyarakat tuntas, pengangguran selesai , kemiskinan dan lainnya,” kata Luthfi.
Untuk membuat hubungan keduanya semakin romantis, kedua pimpinan itu menjadwalkan untuk ngopi bareng setiap minggu. (Effendi/CIBA)