CIREBON, (cirebonbagus.id).-
Pemerintah Kabupaten Cirebon tengah mengupayakan pemenuhan alat pelindung diri (APD) yang saat ini kondisinya minim.
Hal itu diperuntukan bagi sejumlah tenaga medis maupun tenaga kesehatan yang sedang melakukan penanganan coronavirus disease (Covid-19) di wilayahnya.
Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni mengatakan, dalam menyiasati kebutuhan tersebut pihaknya sudah merapatkan dengan sejumlah SKPD.
Terutama seizin bupati yang menginstruksikan agar segera dilakukan langkah sigap dan cepat. Di antaranya yakni mengenai kegunaan anggaran tanggap darurat non bencana alam dengan berbagai instansi seperti Inspektorat, BKAD, Dinas Kesehatan dan RSUD Arjawinangun dan Waled. Salah satunya adalah untuk pemenuhan kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi garda terdepan dalam penanganan kasus Covid-19.
“Uangnya sih sudah ada sekitar Rp 8,6 miliar. Tetapi masalahnya untuk beli APD tersebut barangnya sulit didapatkan bahkan minim. Tetapi Alhamdulillah, setelah diupayakan ada distributor yang sudah menyiapkan masker N-95, bahkan kita sudah pesan 1000 box,” kata Enny yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Selasa (31/3/2020).
Menurut Enny, sebetulnya anggarannya tidak mencapai pembelian masker 1.000 box. Akan tetapi karena kebutuhan yang sangat mendesak terutama diperuntukan penanganan Covid-19 di dua rumah sakit milik daerah dan puskesmas.
“Mudah-mudahan tidak lama datangnya. Informasinya barang akan segera dikirim dua sampai tiga hari ke depan. Selain masker kami juga memesan APD yang lainnya, sepeti baju dan lainnya,” ujarnya.
Enny mengakui, stok APD terutama masker di Kabupaten Cirebon kondisinya sudah mengalami penurunan stok alias menipis dan terbatas. Karena selain diberikan kepada puskesmas juga SKPD lainnya pun meminta kepada dinas kesehatan yang menjadi kewenangan.
“Teman-teman di lapangan itu harus safety. Karena kan yang diperiksa itu apakah positif atau negatif petugas tidak tahu. Maka minimalnya mereka harus lebih siap terlebih dahulu dengan pelindung diri,” kata Enny.
Enny menambahkan, kekurangan APD bukan hanya di Kabupaten Cirebon saja. Melainkan kabupaten/kota lainnya pun mengalami hal yang sama, artinya bukan berarti dinkes diam. Dan bukan berarti pula, dinkes tidak memperhatikan namun sedang diupayakan .
“Kita sudah pesan dari minggu kemarin tapi barang belum datang sampai saat ini. Tapi yang jelas dengan barang seadanya, kemarin dari provinsi kita sudah langsung berikan ke puskesmas. Memang tidak semua, kalau ada ODP nya kita prioritaskan,” bebernya. (CIBA-06)