CIREBONBAGUS.Id – Command center atau ruang kendali mini milik Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika (DKIS) Kota Cirebon, menjadi percontohan di Jabar, untuk pengadaan command center dengan biaya termurah namun fungsional.
Anggaran pengadaan command centre sangatlah terbatas sebesar Rp 300 juta tapi berfungsi sangat dirasakan manfaatnya terutama untuk pemantauan dan sindikasi dengan dinas lainnya. Command Centre tersebut memiliki suasana yang nyaman untuk rapat dan pemantauan lalu lintas beberapa titik.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika (DKIS) Kota Cirebon, Iing Daiman anggaran untuk pengadaan command center sangat murah. Bandingkan dengan daerah lain yang menghabiskan anggaran sampai puluhan miliar rupiah, misalnya Kota Bandung Rp 35 miliar atau Makasar yang menghabiskan anggaran Rp 12,5 miliar.
“Tentu dengan anggaran yang kecil command center masih belum ideal karena masih banyak kekurangan. Tapi secara fungsi ternyata command centre sangat banyak dan efektif, “ ungkap Iing, Senin (28/5).
Bahkan, kata Iing, waktu diassesment oleh tim Kominfo untuk seleksi smart city, Kota Cirebon dashboardnya hanya menggunakan smart TV 55 inch di ruang kerja wali kota. “Smart TV dipakai untuk memantau pendapatan online, ATCS dan lain-lain. Prinsipnya, bukan pendekatan ideal tapi pendekatan fungsional karena keterbatasan sarana prasarana dan anggaran, “ katanya.
Hasilnya, lanjutnya, Kota Cirebon lolos masuk daftar 25 Kota/Kabupaten untuk mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia. Sejumlah kekurangan yang disebut Iing yakni untuk jaringan, mayoritas masih menggunakan wireless, sehingga kurang stabil. Seharusnya jaringan menggunakan fiber optik (FO) agar lebih stabil.
Selain itu, server masih perlu penambahan terutama untuk ATCS yang dilengkapi network video recorder (NVR) untuk  merekam kejadian. Kekurangan lain yakni masih perlu penambahan SDM untuk pengelola command centre terutama untuk layanan kedaruratan, yang akan segera diterapkan, dan lainnya.
Meski hanya ruang kendali mini, namun command centre mampu menyatukan berbagai program dinas/badan dalam melayani masyarakat. “Dengan adanya command center, dinas-dinas tersebut disinergikan dalam satu ruangan untuk menerima laporan masyarakat dan memantau kondisi kota Cirebon, “ katanya. (CB01)