CILACAP – Anggota Komisi IX DPR RI Teti Rohatiningsih bersama mitra kerja dari Badan Gizi Nasional (BGN) mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sosialisasi digelar di Aula Pertemuan Masjid BNA, Cilacap, Minggu, 13 Juli 2025, dengan mengusung tema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia.”
Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai wilayah di Cilacap dan diisi oleh sejumlah narasumber, termasuk Tenaga Ahli Sekretariat Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN Alwin Supriyadi dan Kepala SPPG Cilacap Farizal Surno Suwito.
Dalam sambutannya, Teti Rohatiningsih mengingatkan masyarakat untuk tidak mempercayai pihak yang mengaku bisa mengurus pengadaan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) secara sepihak, apalagi disertai pungutan biaya.
“Kami menerima laporan bahwa ada organisasi atau yayasan yang menawarkan pengadaan SPPG dengan meminta bayaran kepada calon mitra. Ini sangat merugikan masyarakat,” ujar Teti.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengawasi, mengevaluasi, dan memastikan program MBG berjalan sesuai aturan serta memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat luas.
BGN: Makanan MBG Dijamin Sesuai Standar Gizi, Rekrut Tenaga Lokal
Tenaga Ahli BGN, Alwin Supriyadi, menjelaskan bahwa menu MBG disusun berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan standar nutrisi nasional. Pemerintah juga menjamin bahwa semua makanan yang disajikan aman dan bergizi.
“Program MBG bukan hanya meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal dengan membuka lapangan kerja di sekitar dapur MBG,” jelas Alwin.
Ia juga menegaskan, seluruh proses pendaftaran sebagai mitra SPPG hanya dilakukan melalui situs resmi BGN di www.bgn.go.id, dan masyarakat diminta tidak tertipu oleh tawaran dari oknum tak resmi.
Kepala SPPG Cilacap Ajak Warga Dukung Ketersediaan Bahan Pangan Lokal
Sementara itu, Kepala SPPG Cilacap Farizal Surno Suwito menyoroti kendala pasokan bahan baku di sejumlah wilayah. Ia mengajak masyarakat berperan aktif melalui gerakan menanam sayuran dan beternak untuk mendukung keberlanjutan program MBG.
“Beberapa wilayah di Cilacap mulai kekurangan bahan pangan untuk dapur MBG. Jika tidak diatasi, hal ini bisa mengganggu jalannya program,” terang Farizal.
Ia menekankan bahwa keberhasilan MBG tidak hanya ditentukan oleh pemerintah, tapi juga kolaborasi seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan generasi yang sehat dan mandiri secara ekonomi.**
Artikel ini tayang juga di ArahPantura.id