CIREBON, (cirebonbagus.id).- Peningkatan jumlah kasus Covid-19 di sejumlah daerah terus terjadi tidak terkecuali di Kota Cirebon. Pemkot Cirebon mengaku sempat kewalahan menghadapi tingginya angka positif covid-19. Hal ini ditandai dengan keterisian tempat tidur di ruang isolasi covid-19 Kota Cirebon maupun hotel.
Dalam upaya meredam penyebaran Covid-19, Pemkot Cirebon akan menggelar vaksinasi massal sebagai upaya menekan penyebaram covid-19. Vaksinasi massal rencananya digelar sejak Jumat 25 Juni 2021 sampai hari Kamis 1 Juli 2021. Vaksinasi massal rencananya digelar di markas Yon Arhanud 14/PWY Cirebon.
“Vaksinasi akan dilakukan secara terus menerus setiap hari. Terpotong satu hari untuk hari Minggu libur ya. Syarat warga yang bisa di vaksin minimal usia 18 tahun,” kata Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi, Kamis (24/6/2021).
Agus menyebutkan vaksinasi tersebut merupakan sinergi TNI/ Polri dan Forkopimda. Jumlah vaksin yang disiapkan untuk disuntikkan kepada masyarakat sebanyak 13.700. Dia menyebutkan, mekanisme vaksin dibagi dua tahap. Tahap pertama 8000 warga yang sudah terdaftar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon.
“Tahap kedua melalui mobilisasi massa yang dikoordinir oleh kecamatan dan polsek” kata Agus.
Dia mengatakan, dalam sehari vaksinasi dibagi tiga sesi. Dengan harapan, minimal 2500 warga di vaksin per hari untuk tahap pertama. Untuk tahap kedua, target 5700 warga Kota Cirebon atau yang bekerja di Kota Cirebon. Pendaftaran vaksinasi melalui dua jalur, yakni mobilisasi massa dan online. Untuk link pendaftaran vaksin melalui jalur online disediakan oleh Pemkot Cirebon melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Dkis) Kota Cirebon.
“Jalur mobilisasi yang dilakukan oleh camat dan Polsek nanti mulai hari Rabu dan Kamis,” ujar dia.
Agus mengatakan sudah mempersiapkan mekanisme dan alur pelayanan vaksinasi massal. Termasuk ruanh tunggu observasi untuk warga yang sudah di vaksin. Untuk jumlah tenaga medis vaksinasi massal 200 per hari. Terdiri dari unsur TNI/ Polri, Forkopimda hingga rumah sakit.
“Dari Polri ada 4 tim dan unsur TNI ada 2 tim,” kata Agus.
Sementara Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menguatkan mental tenaga kesehatan (nakes) di garis depan yang tengah bertempur dengan covid 19. Dengan nada terbata-bata dan sesekali tercekat meminta nakes di garis depan yang menangani covid 19 untuk terus berjuang. Sekalipun, dia juga menyadari pemerintah belum dapat berbuat banyak.
“Saya sangat mengerti penderitaan para tenaga medis. Apalagi para Nakes berada di garda terdepan tentu resiko tertular sangatlah besar. Saya berharap para Nakes hati-hati dan jaga kesehatan,” tuturnya.
Kendati demikian, walikota meminta agar hati dan mental tenaga medis tidak ambruk. “Kami sangat berharap sekali tenaga medis ini terus melakukan pengabdian untuk negara,” tuturnya. (CIBA01)