YOGYAKARTA.– Asia, sebagai kawasan penghasil telur terbesar di dunia, menjadipusat dari investigasi global terbesar yang pernah dilakukan terhadap industri peternakan ayampetelur. Investigasi ini dirilis oleh Open Wing Alliance (OWA)—koalisi yang terdiri dari hampir100 organisasi perlindungan hewan, termasuk Animal Friends Jogja (AFJ)—bekerja samadengan We Animals dan Reporters for Animals International.Melalui rekaman penyamaran yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya, investigasi inimengungkap kondisi mengenaskan di fasilitas produksi telur di 37 negara, termasuk Tiongkok,India, Indonesia, Israel, Georgia, Jepang, Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Turki, danVietnam.Temuan ini memperlihatkan praktik kekejaman terhadap hewan, lingkungan yang kotor, danancaman serius terhadap kesehatan masyarakat—semuanya terjadi dalam rantai pasok yangdigunakan merek-merek makanan global ternama termasuk Zensho Holdings yang berbasis diTokyo, Jepang dan Aeon yang berbasis di Melbourne, Australia.Temuan Penting dari Asia:● Ayam-ayam dijejalkan dalam kandang sempit, bahkan tidak lebih dari selembar kertasA4, tanpa ruang untuk berdiri, berputar, atau merentangkan sayap● Ayam mati dan membusuk dibiarkan dalam kandang bersama ayam yang masih hidup● Telur dikumpulkan dari permukaan yang dipenuhi kotoran sebelum masuk pasar● Risiko penyakit sangat tinggi akibat kondisi kandang yang kotor dan penuh sesak“Investigasi ini mengungkap besarnya penderitaan dalam rantai pasok perusahaan makananbesar di Asia,” ujar Jonathon Tree, Manajer Regional Asia-Pasifik dari Open Wing Alliance.“Sistem kandang baterai bukan hanya tidak berperikemanusiaan, tetapi juga berpotensi menjadisumber krisis kesehatan masyarakat berikutnya,” tambahnya.Menanggapi temuan ini, Kintan Daeng, Manajer Kampanye Program Kesejahteraan Hewanyang Diternakkan, Animal Friends Jogja, menyatakan:“Temuan ini harus menjadi peringatan keras bagi perusahaan-perusahaan makanan diIndonesia. Sudah saatnya mereka beralih ke rantai pasok yang lebih beretika dan bebas daripenderitaan hewan.”Investigasi ini dirilis di tengah meningkatnya wabah flu burung di kawasan Asia, dengan kasusyang mulai menular dari hewan ke manusia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang peranpeternakan intensif dalam penyebaran penyakit zoonosis.Perubahan Mulai Terlihat di Asia:● Produsen telur besar di Tiongkok dan India mulai memperluas kapasitas produksidengan sistem peternakan bebas sangkar (cage-free).● Merek-merek regional semakin kesejahteraan hewan internasional.mendapat tekanan untuk memenuhi standar● Namun banyak korporasi masih mengambil keuntungan dari sistem yang usang dantidak manusiawi, yang membahayakan manusia maupun hewan.Organisasi anggota Open Wing Alliance di Asia yang memimpin upaya mengungkapkekejaman, mendorong perubahan kebijakan perusahaan, dan meningkatkan kesadaran publik,antara lain:Animal Friends Jogja (Indonesia)Animal Kingdom Foundation (Filipina)Animal Nepal (Nepal)Animal Rights Center JapanAnimals Don’t Speak Human (Indonesia)Environment & Animal Society of TaiwanKorea Animal Rights AdvocatesKorean Animal Welfare AssociationPeople for Animals Uttarakhand (India)Planet for All (Hong Kong & Tiongkok)Sinergia Animal (Indonesia & Thailand)SPCA Selangor (Malaysia)Sebagai bagian dari kampanye ini, lebih dari 100 tokoh publik di seluruh dunia telahmenandatangani surat terbuka yang mendesak perusahaan makanan untuk menghapus sistemkandang baterai dari rantai pasokan mereka.Konsumen, investor, dan regulator di Asia kini menuntut transparansi lebih besar serta standarkesejahteraan hewan yang lebih tinggi. Industri harus menjawab tuntutan tersebut.
ProgramTentang Animal Friends JogjaAnimal Friends Jogja (AFJ) adalah organisasi nirlaba yang dibentuk pada tahun 2010 danberkomitmen untuk memperjuangkan hak dan perlindungan hewan di Indonesia. AFJ adalahbagian dari Member League OIPA/Organizzazione Internazionale per la Protezione degliAnimali (Organisasi Internasional untuk Perlindungan Hewan yang Berhubungan denganDepartemen Informasi Publik PBB), anggota koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI), Act forFarmed Animals (AFFA), Asia for Animals (AfA), dan Open Wing Alliance (OWA). Pada tahun2016, AFJ mulai mengampanyekan isu kesejahteraan hewan yang diternakkan dan menjadiLSM pertama yang menyuarakan isu tersebut di Indonesia.Tentang Open Wing Alliance (OWA)Didirikan pada tahun 2016 oleh The Humane League, Open Wing Alliance (OWA) adalah koalisiglobal yang terdiri dari hampir 100 organisasi perlindungan hewan di 75 negara di enam benua.OWA memimpin perubahan dalam kesejahteraan hewan ternak di pasar global. Melaluikolaborasi, berbagi sumber daya, dan kekuatan kolektif, OWA bersatu untuk mengakhirikekejaman terhadap ayam di seluruh dunia. Hingga kini, OWA telah memperoleh lebih dari3.000 komitmen perusahaan di dunia untuk menerapkan kebijakan kesejahteraan hewan yanglebih tinggi. (Arif/CIBA)