CIREBON, (CB). –
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cirebon menyalurkan zakat berupa bantuan uang dan barang kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan diberikan pada perwakilan sejumlah penerima dari berbagai kategori dilakukan bertempat di Aula Baznas jalan Sunan Malik Ibrahim, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (13/9/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Plt Bupati Imron Rosyadi mengucapkan terima kasih kepada jajaran pengurus Baznas yang telah bekerja maksimal. Tentunya dalam menghimpun dan pengelolaan keuangan dari masyarakat yang telah baik sehingga bagi yang menerima bantuan bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.
“Baznas terus menggerakkan masyarakat Kabupaten Cirebon ke arah yang lebih baik. Tentunya atas konsep bergotong royong dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, ” tuturnya.
Dalam mendongkrak potensi para wajib zakat, Imron juga berharap dan meminta khususnya bagi ASN untuk dapat membayar zakat profesi. Sehingga ke depan akan dibuatkan laporan agar bisa mengetahui lebih soal zakat profesi yang diberikan ASN kepada Baznas. Selain itu, masyarakat pun diminta untuk berpartisipasi lebih aktif supaya lebih banyak lagi masyarakat yang belum mampu terbantu dari anggaran yang bersumber dari zakat.
“Bila menggunakan keuangan daerah terdapat proses yang panjang dan harus sesuai dengan aturan. Berbeda dengan Baznas yang dapat secara langsung disalurkan tanpa harus menunggu proses yang lama,” ucapnya.
Selain itu, tambah Imron, terdapat empat faktor keberhasilan daerah yakni banyaknya dermawan, alim ulama, doa fakir miskin, dan adilnya pemerintah. “Bila seluruhnya bergerak maka kesejahteraan akan tercapai,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Cirebon, Budiman Mahfudz mengatakan, sejauh ini zakat profesi yang bersumber dari ASN masih dirasa jauh dari maksimal. Pasalnya, bila seluruh ASN membayarkan zakat profesinya, maka akan mendapatkan potensi sebesar 1,6 miliar di setiap bulannya. Maka jika dikalkulasikan bisa mencapai 18 miliar per tahun.
“Wajib bila mendapatkan penghasilan sebesar lebih dari 4 juta membayar zakat profesi,” katanya.
Lebih lanjut, Budiman mengatakan, setelah dihitung secara keseluruhan terdapat potensi penerimaan Baznas yang bersumber dari zakat sebesar Rp 260 miliar di Kabupaten Cirebon per tahunnya. Akan tetapi angka tersebut belum mampu tercapai mengingat partisipasi yang masih rendah. “Penyebab faktor karena masih banyak kesadaran yang rendah,” ujarnya.
Dikatakannya, selama ini penyerapan terbesar anggaran Baznas untuk fakir miskin sebesar 70 persen dari total pendapatan Baznas. Sisanya untuk hal-hal lain yang diperuntukan bagi masyarakat yang membutuhkan dan bagi penggunaan biaya pendidikan orang yang kurang mampu.
“Penyerapan selama ini lebih banyak untuk fakir miskin yakni sebesar 70% dan sisanya untuk orang yang membutuhkan ditambah untuk dunia pendidikan masyarakat yang kurang mampu,” ucapnya.
Bantuan yang diberikan kali ini sebesar Rp. 300.400.000 terdiri dari bantuan sarana prasarana DTA sebanyak 7 unit sebesar Rp 25.000.000, sarana prasarana DTA dalam bentuk bantuan kursi dan meja sebanyak 140 unit sebesar Rp 51.200.000, bantuan stimulan biaya pendidikan sebanyak 474 siswa sebesar Rp 99.800.000, beasantri sebanyak 81 santri sebesar Rp 72.900.000, Rutilahu sebanyak 11 unit sebesar Rp 45.000.000, bantuan usaha mikro sebanyak 5 orang sebesar Rp 5.000.000 dan bantuan kursi roda sebanyak satu unit sebesar Rp 1.500.000. (CB-06)