CIREBONBAGUS.Id – Pasar Muludan di alun-alun Keraton Kasepuhan terus dibanjiri pengunjung dari berbagai kota di Indonasia terutama Jawa dan Sumatera, Selasa (20/11). Menjelang akhir atau memasuki adat Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan, Rabu (21/11) masih tetap jadi daya tarik.
Berbagai pedagang dan permainan anak-anak ada di Pasar rakyat tersebut. Warga terus membanjiri dengan berkunjung Keraton Kasepuhan serta pasar muludan. Banyak diantara mereka yang belanja di Pasar rakyat tersebut. Mereka memanfaatkan waktu masa pasar Muludan yang segera berakhir.
Salah seorang warga Brebes Jawa Tengah, Sartono mengucapkan jika dirinya bersama keluarga sengaja datang untuk melihat tradisi tahunan tersebut. Dia mengunjungi pasar muludan secara rutin begitu juga tahun ini.
“Kebetulan saya libur jadi diisi dengan berkunjung ke Keraton dan pasar Muludan. Hampir tiap tahun saya datang ke sini,” ungkap Sartono.
Pasar Muludan tak hanya menjadi daya tarik wisatawan, namun mampu mendongkrak ekonomi, khususnya pelaku usaha kecil. Menurut Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat, total omzet penjualan dari para pedagang kecil dan mikro yang berjualan di Pasar Muludan mencapai sekitar Rp 20 miliar.
“Omzetnya diprediksi bisa tembus Rp 20 miliar. Adanya Tol Cipali tentunya bisa mendongkrak omzet, karena memudahkan wisatawan untuk berkunjung,” kata Arief melalui pesan singkatnya.
Arief mengatakan dalam sebulan rata-rata wisatawan yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan Cirebon bisa mencapai 100 ribu wisatawan. Arief berharap adanya Pasar Muludan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan hingga dua kali lipat dari biasanya.
“Selama sebulan pengunjungnya itu rata-rata 100 ribu orang, mudah-mudahan muludan sekarang bisa sampai 200 ribu orang. Kita juga memberikan diskon 50 persen masuk ke keraton selama muludan,” ucapnya. (CB01)