CIREBON, (cirebonbagus.id).- Lonjakan kasus yang dinyatakan posotif terpapar Covid-19 di Kabupaten Cirebon terus bertambah signifikan.
Otoritas berwenang terkait merilis, penambahan hingga Minggu 26 Juli, tercatat ada sebanyak 20 kasus yang dinyatakan positif.
Jumlah itu tersebar pada beberapa wilayah baik di Cirebon Timus, Barat dan Tengah, yakni kluster Kawasan Batik Desa Trusmi Kecamatan Plered, Kecamatan Losari, Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Gunungjati.
“Pada hari Sabtu 25 Juli, ada 19 kasus dan sebelumnya Jumat ada penambahan 1 kasus. Sehingga per hari ini (Minggu, Red) jumlah total penambahan sebanyak 20 kasus. Dari jumlah itu, total keseluruhan di Kabupaten Cirebon menjadi 62 kasus terkonfirmasi Positif Covid-19. Makanya untuk update data per hari ini lonjakan pasien di Kabupaten Cirebon sangat tinggi dan rekor,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, dalam press conference di Fakultas Kedokteran UGJ, Kota Cirebon.
Enny menyebutkan, dari total 20 kasus yang dinyatakan baru terkonfirmasi Positif yakni 3 kasus berada di Kecamatan Losari, 16 kasus di kawasan batik Trusmi Kecamatan Plered, Kecamatan Astanajapura 1 kasus, dan 1 kasus lagi dari wilayah Kecamatan Gunungjati.
“Yang 3 kasus di Kecamatan Losari, dua di antaranya tenaga kesehatan. Namun 2 nakes ini salah satunya warga Jawa Tengah dan 1 kasus istri dari pasien positif sebelumnya yang meninggal dunia,” kata Enny.
Sementara, untuk 16 kasus di kawasan Trusmi, kata dia, berawal dari hasil tracing satu pasien positif yang baru pulang dari Semarang, Jawa Tengah.
Hasil tracing atau kontak erat dengan pasien tersebut sebanyak 22 orang dan 16 orang lainnya dinyatakan positif Covid-19.
“Dari 16 kasus baru di Trusmi itu, 9 orang masih merupakan keluarga, 5 orang aparat desa, kemudian 1 orang pembantu dan 1 orang tukang becak yang sering mangkal di depan rumah kasus konfirmasi,” ungkap Enny.
Kemudian, kata Enny, untuk hasil tracing atau penelurusan kasus di Losari sampai hari ini ada 155 orang yang dilakukan Test Swab. Sedangkan untuk kasus baru di Trusmi sudah dilakukan pemeriksaan Swab terhadap 130 orang.
“Sambil menunggu hasil swab lab, tentu kami mengharapkan tidak ada penambahan. Kami juga koordinasi dengan Dinkes Provinsi untuk meminta alat VTM dan Reagen PCR agar segera dikirim. Karena itu untuk pelacakan untuk di kawasan Trusmi yang posisinya ada di lingkungan padat penduduk. Maka kami akan melakukan Swab massal di lingkungan rumah 16 orang yang positif. Kurang lebih 500 sampai 1.000 orang yang akan di Swab Massal,” jelasnya.
Enny juga menjelaskan, dari 16 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Trusmi, saat ini semuanya dilakukan perawatan di rumah sakit.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang baru berpergian keluar kota untuk melaporkan, baik dalam keadaan sehat, apalagi dalam keadaan sakit segera untuk melakukan Swab dan segera lapor kepada kepala desa, kecamatan, atau puskesmas.
“Hal ini untuk menjaga jangan sampai terjadi seperti yang di Trusmi. Karena yang kejadian Trusmi, seseorang yang baru pulang dari Semarang dalam keadaan sakit dan kontak eratnya banyak sekali,” pungkasnya. (CIBA-06)