BGN Gelar Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Musi Rawas Utara

ARAH PANTURA, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan — Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Direktorat Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat (PPM) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Batu Gajah, Kabupaten Musi Rawas Utara, pada 19–20 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya pemenuhan gizi dan mendukung pergerakan ekonomi lokal.

Sosialisasi dihadiri langsung oleh Direktur PPM BGN, Tengku Syahdana, serta ratusan warga dari berbagai latar belakang. Dalam sambutannya, Tengku menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan program MBG.

“Kehadiran kami di sini adalah bukti komitmen BGN untuk menjangkau daerah 3T, termasuk memastikan dapur-dapur SPPG berjalan optimal,” ujarnya.

Tengku juga membagikan pengalamannya saat meninjau distribusi makanan MBG ke SD Negeri Batu Gajah. Ia menyusuri medan sulit dengan menaiki perahu kecil, bahkan harus basah kuyup demi menyaksikan langsung antusiasme para siswa, guru, dan warga. Momen tersebut menurutnya menjadi pengingat betapa pentingnya program ini untuk masa depan bangsa.

Program MBG telah memiliki dasar hukum yang kuat, yaitu Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025, dan menjadi bagian dari RPJMN 2025–2029. Pemerintah memastikan pendanaan program ini tersedia minimal selama lima tahun ke depan.

“Presiden Prabowo Subianto telah menjamin alokasi anggaran triliunan rupiah untuk program MBG secara nasional,” tegas Syahdana.

Di Musi Rawas Utara, program MBG ditargetkan menjangkau sekitar 56.000 hingga 60.000 peserta didik, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, hingga sekolah agama dan pesantren. Selain itu, kelompok 3B (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita non-PAUD) juga menjadi prioritas utama dan tengah dalam proses pendataan intensif.

Selain menargetkan peningkatan kualitas gizi, program MBG juga dirancang untuk menciptakan dampak ekonomi yang nyata. Kebutuhan pangan harian dapur SPPG seperti:

3 ton beras per bulan

150 kg sayur per hari

315 kg semangka per hari

3.300 butir telur per hari

“Dinas UMKM harus mulai memetakan pelaku usaha lokal yang bisa jadi mitra pemasok. Satu dapur bisa menyerap hingga 50 tenaga kerja dengan upah sesuai UMK dan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Syahdana.

Distribusi makanan MBG dilakukan oleh SPPG bekerja sama dengan kepala sekolah, dengan jadwal yang fleksibel. Meski guru belum masuk dalam daftar penerima manfaat, Syahdana mendorong partisipasi yayasan atau mitra swasta agar para pendidik juga dapat menikmati program serupa.

Ia juga menegaskan pentingnya edukasi gizi untuk mendorong pola makan seimbang dan mencegah penyakit degeneratif yang kini banyak dialami masyarakat.

Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya tentang pemberian makanan, tetapi investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif. BGN berkomitmen menjalin kerja sama lintas sektor, termasuk pemerintah, TNI/Polri, swasta, hingga lembaga sosial dalam pelaksanaan program ini.

“Kami butuh dukungan semua pihak agar MBG benar-benar menjadi fondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Syahdana.**

Artikel ini tayang juga di ArahPantura.id

Exit mobile version