CIREBON, (cirebonbagus.id).- Peringatan HUT ke-49 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) tingkat Kabupaten Cirebon kali ini terasa sangat berbeda. Peringatan HUT itu hanya sekadar menggelar upacara dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19 di Kantor Seda Kabupaten Cirebon, Senin (30/11/2020).
Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi mengingatkan kepada para Korpri agar tetap menjadi Korpri untuk yang sebenarnya.
Menurutnya, pada akhir-akhir ini banyak Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) sudah banyak yang terpapar radikalisme.
“Saya berpesan agar pada momonetum peringatan Korpri tahun ini menjadi Korpri yang sesunguhnya. Mereka harus intropeksi diri apa ada kekurangan dalam melayani masyarakat. Jangan sampai ada Korpri yang ikut terpapar sejumlah pihak yang akan memecah belah persatuan,” katanya.
Pihaknya berpesan, agar Korpri harus menjadi perekat bangsa jangan sampai ikut terpapar ajaran-ajaran yang selama ini membuat kegaduhan.
“Kalau ada pengajian yang tertutup atau aliran ekstrem mending para Korpri segera keluar karena kalau terlalu lama akan kecuci otaknya. Karena selama ini mereka mengincar para ASN dan pejabat sehinga kalau mereka berhasil mencuci otak dengan dakwahnya akan berpengaruh ke masyarakat,” katanya.
Ia juga menjelaskan, di wilayah Kabupaten Cirebon masih tergolong aman untuk ASN yang sudah terpapar radikalisme, kalaupun ada jumlahnya tidak banyak.
“Ada juga yang terpapar ajaran radikalisme akan tetapi mereka sudah pergi dari Kabupaten Cirebon karena menurut mereka pemahamannya sudah berbeda,” ujarnya.
“Medsos merupakan alat mereka untukĀ propaganda. Sehingga Korpri harus bisa memilah dan memilih apa yang telah diatur. Kalau ada propaganda yang berbeda dari garis Korpri yang sebenarnya harus segera keluar,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon, Iis Krisnandar mengatakan, pihaknya belum mengatahui adanya ASN yang terpapar radikalisme. “Semoga tidak ada,” katanya. (CIBA-07)