Carmi, TKI yang Hilang Kontak Puluhan Tahun Dipulangkan Hari Ini

CIREBON, (cirebonbagus.id).- Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Carmi (49 tahun) yang hilang kontak puluhan tahun di Arab Saudi akan dipulangkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh Arab Saudi hari ini.

Seperti diketahui, Carmi sudah 32 tahun bekerja di Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga. Namun, hilang kontak dengan keluarga dan baru ditemukan oleh KBRI Riyadh pada Agustus 2019 lalu, yang diawali karena pemberitaan hilangnya Carmi.

Carmi merupakan warga asal Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Anak pertama dari pasangan suami istri Ilyas (87 tahun) dan Warniah (66 tahun). Carmi berangkat menjadi TKW di Arab Saudi pada 1988 dan baru akan pulang hari ini untuk pertama kalinya.

Meski sudah ditemukan oleh KBRI Riyadh Arab Saudi pada 28 Agustus 2019 lalu, Carmi dan keluarganya harus bersabar karena majikan Carmi belum bisa melunasi hutang untuk membayar asisten rumah tangganya itu selama 31 tahun bekerja.

Namun, hari ini sudah bisa dipulangkan, karena semua yang menjadi hak Carmi sudah dipenuhi oleh majikannya.

Menurut Bupati Cirebon, H Imron, semalam dirinya mendapatkan informasi langsung dari KBRI Riyadh Arab Saudi, bahwa warganya atas nama Carmi dan beberapa TKI lainnya bakal dipulangkan hari ini.

“Dan informasinya sekarang lagi siap-siap mau pulang. Dari Cirebon ada 8 orang dari 97 PMI yang pulang, termasuk Zubedah tetangga Carmi,” kata Bupati Cirebon.

Ia menjelaskan, diperkirakan Carmi dan rombongan PMI lainnya, tiba di Jakarta malam ini. “Tiba di Jakarta infonya nanti malam sekitar Pukul 00.00 WIB,” kata Imron.

Ia melanjutkan, atas informasi yang didapat tersebut, dirinya sudah menugaskan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cirebon untuk berkoordonasi dengan tim Kemenaker RI dan tim kesehatan yang ada di Jakarta.

Adapun untuk teknis penjemputannya sendiri, kata dia, harus menunggu keputusan dari tim yang ada di Jakarta apakah harus dikarantina terlebih dahulu atau tidak.

“Kalau harus diisolasi ya berarti harus menunggu 14 hari lagi,” kata Imron. (CIBA-05)

Exit mobile version