CIREBON, (cirebonbagus.id).- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin Adab Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon mengadakan diskusi panel, Kamis (17/10/2019) malam.
Kegiatan yang terbuka untuk umum itu berlangsung di CK Coffee dan diikuti oleh 30 peserta. Kegiatan ini mengangakat dengan “Gerakan Mahasiswa dan Islam Progresif”.
Ketua Pelaksana, Irmayanti mengatakan, kegiatan diskusi tersebut sebagai bekal bagi para mahasiswa agar lebih peka terhadap kondisi sosial di masyarakat.
“Selain sebagai menambah wawasan keilmuan, harapannya para mahasiswa dapat lebih nyata untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat,” katanya.
Ketua DEMA FUAD IAIN Syekh Nurjati Cirebon, M. Deden Jalaluddin mengatakan, meskipun diselenggarakan pada malam hari namun antusias mahasiswa untuk mengikuti kegiatan diskusi panel revolusi ini sudah dirasa sangat luar biasa.
“Mudah-mudahan kedepannya wadah diskusi seperti ini lebih banyak diminati lagi oleh para mahasiswa. Sehingga Mahasiswa dapat mengembangkan daya pikir, pengetahuan dan pengalamannya,” kata Jalaluddin.
Ahmad Syatori, selaku narasumber menyampaikan, Islam Progresif pertama kali digaungkan oleh Gus Fayyad, beliau adalah tokoh muda NU asal Probolinggo Jawa Timur.
Jauh sebelum itu, kata Syatori, sebetulnya Islam Progresif sudah terlebih dahulu diperkenalkan oleh Nabi Muhammad saw. Islam dari awal memang sudah progresif, dan Nabi sendiri yang telah mencontohkannya.
“Pada dasarnya, definisi Progresif adalah sebuah peradaban, maju, serta melampaui batas. Lebih intens lagi, progresif adalah sebuah pembelaan kepada kaum lemah atau tepatnya kaum yang dilemahkan, hal ini selaras dengan awal mula datangnya Islam, ia datang untuk membela kaum yang ditindas,” katanya.
Di penghujung acara, Syatori berpesan, mahasiswa sudah selayaknya peka akan keadaan masyarakat, lihat saja di sekeliling lingkungan, masih banyak masyarakat yang menjerit karena tertindas.
“Hiduplah bersama mereka, dengarkanlah curhatannya, dan carilah solusinya,” kata Syatori. (CB-05/Rilis)