CIREBON, (cirebonbagus.id).- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mengimbau agar masyarakat mewaspadai ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) di musim penghujan ini. Tercatat hingga akhir Januari 2020, sudah ada 11 orang yang positif terjangkit DBD.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana menyampaikan, di daerahnya, temuan kasus DBD hampir menyeluruh. Namun, lokus yang paling banyak penyebarannya yakni berada di Kabupaten Cirebon bagian timur, selatan, dan utara.
“Kasusnya, kini cukup tinggi. Sampai minggu keempat Januari 2020, kita mencatat ada sebanyak 30 orang terkena suspect DBD dan 11 orang yang positif terkena DBD,” kata Nanang, Selasa (4/2/2020).
Dengan ditemukannya kasus DBD tersebut, pihaknya langsung bergerak melakukan antisipasi agar tidak lagi ditemukan kasus serupa. Di antaranya yakni dengan melakukan fogging di sejumlah tempat yang ada di lima titik.
“Alhamdulillah, yang meninggal tidak ada. Dan harapan kami jangan sampai ada yang meninggal akibat di BDB di tahun ini. Tingkat kesadaran masyarakat sudah tinggi. Ketika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu, relatif menurun,” kata Nanang.
Jumlah kasus DBD yang ditemukan di Januari 2020, relatif menurun dibandingkan dengan Januari 2019 lalu. Adapun peredarannya, selain di
Kecamatan Plumbon, juga terdapat di Kecamatan Greged, Ciledug, Sedong, Gunungjati, Arjawinangun dan Kedawung.
Selain melakukan fogging, Dinkes Kabupaten Cirebon pun telah menyebarkan surat ke puskesmas untuk melakukan kewasdaan dini. Pasalnya curah hujan masih tinggi. Bahkan perkiraannya bisa sampai Maret 2020 mendatang.
“Musim hujan masih akan terus ada. Belum masuk puncak. Kami imbau masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M Plus pemberian bubuk larvasida,” ujar Nanang.
Selain itu, lanjut dia, secara biologis untuk memelihara ikan cupang dan menanam bunga lavender sebagai upaya pencegahan. Adapun layanan yang diberikan kepada meraka yang terpapar suspect DBD, pasien tidak akan rawat.
Akan tetapi, manakala telah lewat dari tiga hari, segera melakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat. “Manakala perlu ada rujukan dari dokter, segera berikan rujukan,” kata Nanang. (CIBA-05)