CIREBON, (cirebonbagus.id).- Cuaca hujan dengan intensitas curah tinggi, dengan kurun waktu hampir seharian di sejumlah wilayah Kabupaten Cirebon menyebabkan sebuah bangunan ruang kelas di SDN 2 Cangkoak, Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon ambruk seketika, pukul 7:30 WIB, Selasa (14/9/2021)
K3S Kecamatan Dukuhpuntang, Nadi Kusnadi membenarkan atas insiden tersebut, dirinya mengaku telah mendapat informasi kejadian itu dan langsung meninjau ke lokasi ambruknya bangunan.
“Menurut keterangan kepala sekolah. Saya survey kesitu emang sudah pada ambruk, saya nanya itu jam 7:30 dari pagi,” katanya, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepone seluler, Selasa (14/9/2021).
Ia menjelaskan, kondisi bangunan yang mengalami ambruk mulanya hanya satu bangunan yang dalam kondisi rusak. Namun, karena berdempetan sehingga menyebabkan bangunan ruang kelas disebelahnya ikut tertarik dan rusak.
“Yang jelas ambruk parah itu satu, cuma yang sebelahnya ikut tertarik bangunan yang ambruk jadi ada dua ruang kelas yang rusak. Itu kebetulan memang lagi di kosongkan, karena sudah direncanakan untuk tambahan tahun ini tuh sudah masuk usulannya,” ungkapnya.
Rencananya, kata dia, di Kecamatan Dukuhpuntang ada dua sekolah yang ruang kelasnya akan di perbaiki pada tahun ini. Yakni, SDN 2 Cipanas dan SDN 2 Cangkoak.
“Sudah masuk dan ada kuota tambahan termasuk perubahan. Yang pertama Cipanas 2, yang kedua ini nih Cangkoak 2. Kebetulan ini keburu ambruk. Ya harapan saya juga untuk Cipanas 2, kebetulan saya kepala sekolahnya jadi memang mengkhawatirkan. Jadi kalau bisa ya dua-duanya itu masuk perubahan tahun ini,” jelasnya.
Namun, perbaikan atau rehab tersebut rencananya hanya dilakukan untuk rehab ringan. Informasinya pun, sudah masuk anggaran perubahan, tetapi anggarannya terbatas.
“Yang diperkirakan tadi yang waktu survei itu kurang lebih maksimal itu Rp. 200 juta. Nah secukupnya dulu kalau misalnya cukup buat atas ya atas ja dulu waktu survey mah seperti itu,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Kepala SDN 2 Cipanas itu, sekarang dengan ambruknya bangunam seperti itu. Jelas dinding-dindingnya juga mengalami kerusakan parah. Sehingga, kata dia, jalan keluarnya pun seperti apa, minimalnya ada dana tambahan untuk itu.
“Barangkali ada dari anggaran-anggaran yang lain ataupun dari adanya kepedulian salah satu partai politik kami pun membuka,” tuturnya.
Meski demikian, tidak ada korban jiwa atas insiden itu. Sebenarnya, kata dia, sudah ada intruksi dari Kepala Bidang Diksar Dinas Pendidikam Kabupaten Cirebon untuk melakukan pengkosongan terhadap ruang kelas yang rusak itu, termasuk juga di SDN 2 Cipanas.
“Kabid juga memerintahkan pak Wanudin (Kasi Sarpras Disdik, red) pagi-pagi sudah disurvey. Mungkin nanti ini akan menjadi skala prioritas, yang semula hanya rehab ringan mau tidak mau harus dari bawah perbaikannya karena kan rusak berat. Meskipun bukan RKB (Ruang Kelas Baru, red), karena sudah ada pondasi lama,” katanya.
Di SDN 2 Cipanas, tambah Nadi, ada 3 ruang kelas yang dalam kondisi rusak, atapnya pun sudah bergelombang. Tapi karena tidak ada ruang kelas untuk belajar siswa selama melaksanakan KBM atau PTM 50 persen. Jadi dengan terpaksan ruang kelas tersebut terpaksa masi digunakan.
“Khawatir juga sebenarnya, meskipun siswa belajar hanya sebentar. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti ini. Itu juga arahan mah suruh di kosongkan, cuma kapan waktu datang perbaikannya. Kalau sudah ada celah-celah informasi yang tepat, rapat kordinasi yang pasti bisa juga itu di kosongkan kan,” pungkasnya. (Effendi/CIBA)