CIREBON,(cirebonbagus.id). – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon, Abdullah Syukur mengatakan, pihaknya tidak akan berhenti hanya di TPS Kesambi saja untuk mengubah menjadi taman.
“Ke depan, TPS Wahidin akan kita ubah juga menjadi taman, mungkin 2020 dengan CSR dari Taspen,” katanya.
Ia berharap keberadaan taman ini dapat membuat warga Kota Cirebon menjadi lebih bahagia dan produktif.
Untuk TPS Wahidin sendiri sudah lama dinonaktifkan, sehingga pembangunan taman hanya tinggal menunggu realisasi saja.
Penonaktifan TPS di sejumlah tempat sendiri tidak akan membuat sampah-sampah di pemukiman warga meluber. Sebab, Pemerintah Daerah Kota Cirebon telah memberlakukan TPS mobile, di mana truk-truk sampah mendatangi langsung pemukiman warga untuk mengangkut sampah ke TPA di Kopiluhur, Harjamukti. Sejauh ini, TPS mobile baru berlaku di Kelurahan Kesambi dan Kelurahan Pegambiran.
Sementara itu, Muhidin (47 tahun), seorang tukang becak yang biasa mangkal di kawasan Kesambi kini tak perlu lagi menutup hidungnya ketika harus melewati TPS Kesambi yang berada tepat di depan Lembaga Pemasyarakatan Kesambi atau tepat di belokan menuju Jalan Sutomo tersebut.
Sudah beberapa hari terakhir ini, lahan di pinggir jalan tersebut sudah tidak lagi berbentuk TPS, melainkan sudah menjadi taman yang cukup asri. Muhidin dan warga lainnya menyambut gembira peralihan dari TPS menjadi taman tersebut.
“Dulu, TPS Kesambi ini sering over kapasitas, sehingga sampah seringkali meluber. Baunya minta ampun, awal-awal saya sering memencet hidung, tapi lama-lama mungkin sudah jadi kebiasaan, bahkan hidung saya sudah tidak dapat membaui sampah lagi saking seringnya bolak-balik bawa penumpang,” tutur Muhidin, Senin (21/10/2019).
Pantauan cirebonbagus.id, taman ini dibangun dari bata hitam dengan gambar batik khas Cirebonan, Mega Mendung, kemudian ada tulisan Lapas Kesambi karena taman ini dibangun dari corporate social responsibility (CSR) Lapas Kesambi. Beberapa pot persegi empat dibangun dengan tanaman di dalamnya, kemudian rumput di antara pot juga ditanam untuk menambah suasana hijau. Tampak seorang laki-laki lelap tertidur di area taman ini, mungkin karena suasana cukup rindang. Kemudian, tali rafia masih dipasang di sekeliling taman.
“Tali rafia dipasang tidak tahu sampai kapan, mungkin sementara karena taman ini masih baru banget. Tapi yang pasti keberadaan taman ini benar-benar mengubah lahan sebelumnya menjadi asri,” tuturnya.
Ia berharap keadaan taman ini tidak berubah, dan tidak ada tangan-tangan jahil yang mencoret-coret dinding taman.
“Karena kan banyak orang jahil yang sering coret-coret dinding. Saya harap sih di taman ini tidak ada. Saya juga jadi betah mangkal di dekat-dekat sini,” tuturnya.(CIBA-09)