KOTA CIREBON.- Kota Cirebon memiliki kekayaan yang menyebabkan Cirebon menjadi rujukan atau referensi untuk berkarya dan mencipta.
Salah satu kegiatan yang mewujudkan kreatifitas adanya Festival Milm Kampung yang diselenggarakan setiap tahun.
Menurut Anggota DPR RI, Herman Khaeron mengatakan, Festival Milm Kampung 2025 dengan tema “KAMPUNG BOCAHE KITA” merupakan upaya kolaborasi kreatif menghadirkan ruang tumbuh yang aman dan nyaman bagi anak-anak di masing-masing RW.
Hal ini membuka peluang penghidupan serta upaya memenuhi harapan, cita-cita dari sebuah kampung atau RW yang layak anak.
“Kampung yang memenuhi hak anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, terlindungi dari tindak kekerasan dan diskriminasi, serta menghormati pendapat anak,” Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini, Rabu (21/5).
Kang Hero menambahkan tentunya setiap kampung mempunyai harapan yang berbeda, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dari anak-anak kampungnya.
Hal ini dirasa perlu direncanakan secara sadar, menyeluruh dan berkelanjutan. Mulai dari lingkup keluarga, lingkup sebaya dan lingkup kampung di support oleh program kelurahan dan kecamatan sehingga menjadi program prioritas daerah,” kata Kang Hero.
Menurutnya, Ikhtiar ini merupakan upaya kecil bukan sekedar solusi dari pemenuhan kampung layak anak akan tetapi juga mampu menumbuh kembangkan aspek pariwisata, ekonomi dan menghindari ketidakseimbangan pembangunan di kota Cirebon untuk seluruh lapisan masyarakat.
“Melihat dan mempromosikan potensi dan unggulan kampung layak anak di setiap RW/Kampung kota cirebon dalam bentuk film dokumenter drama (dokudrama) dengan realitas potensi unggulan di bidang eksplorasi lingkungan, pariwisata, ekonomi, tekhnologi, sosial, seni, sejarah dan budaya,” ujar kang Hero.
Sementara itu, Dedi Kampleng mengungkapkan adapun maksud dan tujuan kegiatan ini adalah menggali potensi unggulan kampung yang memfasilitasi kebutuhan anak-anak yang terdapat di suatu kampung/RW.
“Menciptakan lingkungan kampung yang peduli terhadap kebutuhan anak, mempromosikan potensi unggulan kampung layak anak yang terdapat di suatu RW/Kampung melalui media film, Menciptakan Kreativitas Warga Dan Memasyarakatkan Teknologi Informasi,” ujar Dedi.
Dijelaskan Dedi, bahwa Kegiatan Festival Milm Kampung merupakan lomba film dokudrama antar RW atau kampung se Kota Cirebon serta memperebutkan Piala Bapak E. Herman Khaeron (Anggota DPR RI) dan respon dari target Cirebon Smart City.
“Masyarakat yang pandai memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dengan melibatkan Semua Unsur masyarakat yang ada di kampung atau RW,” katanya.
Lanjut Dedi Kampleng, kegiatan ini berbentuk Festival Milm Kampung “KAMPUNG BOCAHE KITA” tahun 2025.
“Dilakukan dengan cara membuat film pendek berdurasi 10 – 15 menit yang di produksi oleh warga Kampung/RW masing-masing, mengangkat kisah Kampung Ramah Anak atau kampung bocahe kita dari 249 RW dengan genre film dokudrama (dokumenter drama),” Jelasnya.
Ia menambahkan, Puncak dari kegiatan ini adalah malam anugerah festival milm kampung dimana para peserta akan mendapatkan uang dan tropi bapak E. Herman Khaeron.
“Para peserta akan memperebutkan juara 1, 2, 3 sutradara terbaik, sinematografi terbaik, skenario terbaik, potensi kampung layak anak terbaik, aktor dan aktris terbaik , aktor dan aktris pendukung terbaik serta managemen terbaik,” tambahnya.
Dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut: tanggal 3 januari- 3 februari pendaftaran, tanggal 4 februari pengumuman kurasi, penyerahan karya dari tanggal 5 Februari – 6 Juni 2025 dan malam anugerah atau pengumuman festival milm kampung 2025 pada tanggal 14 Juni Dihalaman Vihara Dewi Welas Asih kota Cirebon.
Acara ini melibatkan juri-juri prosesional seperti : Madyn Tyasawan (Budayawan), Anto Malaya (dramawan dan Sineas), Bapak Away Enawar (Akademisi, Dramawan Dan Penyair), Malhamang Zam-Zam ( Dramawan) serta bapak Eki NF (produser dan sutradara Adit Sopo Jarwo). (Arif/CIBA)