CIREBON, (cirebonbagus.id).- Kenaikan harga kacang kedelai impor membuat dampak besar para pengrajin tahu dan tempe di wilayah Kabupaten Cirebon.
Kacang kedelai Impor dari Amerika tersebut menjadi komoditi utama bahan baku pembuatan tahu maupun tempe. Pasalnya kedelai lokal hasilnya tidak seperti kedelai impor.
Pantauan cirebonbagus.id di pabrik tahu bandung di Blok Pejerukan Desa Wanasaba Lor Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon terpaksa tutup lantaran bahan baku tahu yakni kacang kedelai impor naik.
“Biasanya harga kacang kedelaiĀ impor Rp 7.000 ribu satu kilo ini sudah sampai Rp 9.000 ribu satu kilonya. Sehingga modal kita kita membengkak,” kata pemilik pabrik tahu Bandung, Usman, Senin (4/12/2021).
Usman menjelaskan, dirinya terpaksa menutup pabriknya sementara untuk mengurangi kerugian akibat naiknya kacang kedelai impor.
“Sudah empat hari pabrik saya tidak produksi, kalaupun masih ada itu stok yang dulu yang tidak terjual,” katanya.
Menurutnya, dengan kenaikan tersebut membuat produksi tahu berkurang. Sebab kenaikan bahan baku belum tahu sampai kapan.
“Sewaktu harga normal biasanya 100 kg untuk produksi akan tetapi dengan harga yang sudah naik cuman 30 kg saja per harinya,” ujarnya.
Ia mengatakan, untuk menyiasati harga bahan baku yang tinggi, dirinya sengaja menaikkan harga jual tahu.
“Dari Rp 5.500 satu bungkus tahu bandung saya jual Rp 6.000 itu pun banyak yang tidak laku. Penjual sayur yang mengambil kebingungan menjualnya karena harganya ikut lain,” katanya.
Usman menuturkan, usaha pabrik tahunya sudah berdiri selama enam bulan. Pabriknya saat ini merupakan cabang dari Bali.
“Kami mempunyai pabrik tahu bandung di Bali, Kabupaten Cirebon, Semarang dan Bengkulu,” katanya. (CIBA-07)