CIREBON, (cirebonbagus.id).- Di tengah maraknya kasus kebencian dan diskriminasi di media sosial, Komunitas Gusdurian Cirebon menggelar Pelatihan Media Sosial (PMS) untuk penggerak keberagaman, Minggu (15/12/2019).
Acara yang bertempat di Rumah Joglo Komplek Fahmina Institute Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon ini mengusung tema “Mengusir Benci di Media Sosial”.
Ketua Pelaksana, Tegar Tri Pamungkas mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penggerak GusDurian agar mampu memanfaatkan akun media sosial sebagai media kampanye gagasan.
“Pelatihan ini selain dari rangkain RTL Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) dan road to haul Gus Dur yang ke-10, juga merupakan kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan kapasitas penggerak. Namun pelatihan ini pesertanya tidak hanya alumni KPG dan penggerak GusDurian Cirebon saja, melainkan ada penggerak keberagaman dari beberapa komunitas lokal di Cirebon,” katanya.
Sarjoko Wahid yang hadir sebagai narasumber menyampaikan, media sosial saat ini menjadi salah satu ruang pertarungan bagi penggerak keberagaman, terutama penggerak komunitas GusDurian di berbagai kota.
“Di tengah pertarungan yang terjadi di media sosial dengan maraknya berbagai kasus kebencian dan diskriminasi, penggerak Komunitas GusDurian juga menghadapi sejumlah tantangan seperti belum teroptimalisasinya akun pribadi sebagai media kampanye gagasan,” katanya.
Ia melanjutkan, masalah yang dihadapi oleh penggerak keberagaman saat ini, diantaranya mulai belum adanya kepedulian (awareness) terhadap isu-isu yang berkembang di media sosial, belum adanya skill untuk membuat konten untuk menyebar gagasan.
“Hingga kurangnya pengetahuan mengenai gerakan media sosial secara umum membuat gerakan penyebaran gagasan di media sosial terhambat,” ujarnya. (CIBA-05)