CIREBON- Harga gabah di wilayah Cirebon mulai turun menyusul masuknya gabah dari daerah-daerah di Jateng yang telah lebih dulu panen.
Serbuan gabah dari Jateng akibat di wilayah tersebut panen lebih awal. Hal ini memunhkinkan gabah dijual terlebih dahulu.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar menjelaskan, harga gabah kering giling (GKG) di Kabupaten Cirebon saat ini sudah mencapai Rp 4.800 – Rp 5.000 per kg. Padahal, sebelumnya harga GKG masih terus bertahan di kisaran harga Rp 5.500 per kg.
”Sesuai pasar, ketika gabah banyak tentu harganya mulai turun. Gabah tersebut berasal dari para bandar dari Jateng,” kata Tasrip, Senin (29/2).
Tasrip mengatakan, harga gabah kering panen (GKP) asal Jateng berkisar Rp 4.200 per kg. Harga tersebut sudah sampai di Cirebon, hingga sudah termasuk biaya kirimnya. Namun, gabah dari Jateng itu masih dalam kondisi basah. Dengan demikian, para pemilik penggilingan beras harus menjemurnya terlebih dulu hingga kering. Para pemilik penggilingan beras pun sengaja mendatangkan gabah dari Jateng. Pasalnya, petani di Kabupaten Cirebon maupun daerah sekitarnya juga belum panen.
Sementara itu Wakil Kepala Sub Divisi Cirebon, Sumarna menyatakan, siap menyerap gabah milik petani. Pengadaan pun akan digenjot saat puncak musim panen rendeng mendatang, yakni April – Mei. ”Saat ini kami sudah kontrak dengan mitra kerja sebanyak 285 ton,” terang
Sumarna menambahkan selain bekerja sama dengan mitra kerjanya, Bulog Cirebon juga akan menurunkan tiga tim satuan tugas (satgas) untuk mencegah penurunan yang terlalu drastic. (CB05)