CIREBON, (cirebonbagus.id).- Tim Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Cirebon menggelar rapat evaluasi selama lima hari kegiatan di Kantor Satpol PP Kabupaten Cirebon, Senin (31/8/2020).
Menurut Ketua Tim sekaligus Kasatpol PP, Ade Setiadi, selama kegiatan penerapan disiplin protokol kesehatan secara keseluruhannya sudah berjalan dengab lancar.
“Selama lima hari kami mendapatkan hasil yang sangat signifikan di mana total jumlah keselurahan pelanggaran mencapai 766 orang, sebanyak teguran lisan 249, untuk terguran tertulis 495 dan sanksi sosial sebanyak 22 orang,” katanya.
Menurutnya, untuk tahap kedua selanjutnya, pihaknya belum menjadwalkan karena melihat terlebih dahulu situasi di daerah yang masuk zona merah.
“Kita melihat perkembangan terlebih dahulu yang beberapa kecamatan yang masuk ke dalam zona merah Covid-19, tahap pertama apakah akan ada perkembangan yang sangat signifikan setelah dilakukan penegakan disiplin Protokol Kesehatan,” kata Ade Setiadi.
Ia juga mengatakan, selain penegakan disiplin Protokok Kesehatan dipusatkan di kecamatan yang masuk zona merah, pihaknya akan mencoba sasaran ke tempat keramaian di wilayah Kabupaten Cirebon.
“Sasaran untuk keramaian kita mencoba ke pasar-pasar tetapi bukan prioritas. Tetapi kalau zona merah yang tahap tertama ada yang positif, kembali kita pusatkan ke zona merah lagi, kalau tidak ada kita pusatkan pada mantan zona merah tetapi bentuknya evalusi di sana,” katanya.
Disinggung soal kesadaran masyarakat tentang penggunaan masker, Ade menjelaskan, kalau masyarakat sekarang kesadaran untuk menggunakan masker sudah ada kemajuan.
“Walaupun masyarakat yang masih ada yang melanggar pertama alasannya tidak mempunyai masker dan mereka tujuannya dekat sehingga tidak menggunakan masker,” ujarnya.
Lanjut Ade, dari hasil penegakan disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 yang dilakukan tim di berbagai tempat seperti hotel, tempat wisata dan hiburan malam dirinya mendapatkan sudah banyak menerapkan protokol kesehatan.
“Untuk wisata dan perhotelan sudah menerapkan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan pengunaan masker, akan tetapi tim menemukan sejumlah tempat hiburan malam walaupun mereka sudah menyediakan tempat cuci tanggan dan penggunaan masker, tetapi tetap ada kekurangannya susah untuk menerapkan physical distancing atau jaga jarak,” katanya. (CIBA-07)