CIREBON, (cirebonbagus.id).- Pasar murah ini menjadi langkah awal dalam mengendalikan harga pangan di tingkat konsumen sekaligus menyampaikan bahwa harga komoditas pangan bisa murah tanpa harus merugikan petani.
Artinya petani memperoleh keuntungan, pedagang memperoleh marjin keuntungan yang wajar. Selain itu aksesbilitas masyarakat dalam pemenuhan bahan pangan dapat memperoleh harga yang murah dan terjangkau.
Masyarakat pun memiliki akses mudah untuk mendapatkan harga kebutuhan pokok secara murah.
Melihat kebutuhan tersebut harus dilakukan inovasi oleh pemerintah sehingga mampu melindungi masyarakatnya.
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon membuka Mall UKM ‘Klemprakan’, Jumat (24/2/2023), di halaman Mall UKM DKUKMPP, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon.
Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman, S.IP., M.Si., mengungkapkan, kegiatan ini dibuka setiap Jumat pekan kedua dan keempat setiap bulan. Selain itu ini juga bagian dari pengembangan dari Mall UKM yang ada.
“Jadi pasar ‘klemprakan’ ini dua pekan sekali. Tujuannya untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan pokok serta pengembangan Mall UKM. Karena yang datang, boleh juga masuk ke galeri produk di Mall UKM,” ungkapnya.
Iing mengakui, sejumlah komoditas bahan pangan di pasar sedang ada kenaikan harga, misalnya beras dan minyak goreng. Terlebih kondisi ini terjadi menjelang Ramadan.
“Di sini komoditas pangan yang paling diserbu warga adalah beras dan minyak goreng. Selain itu juga ada yang menjual makanan ringan dan bahan lainnya, seperti gula, kecap, hingga garam,” ujarnya.
Iing menyampaikan, Mall UKM tengah berada di tren positif dengan beragam program yang telah dilakukan. Salah satunya jumlah pengunjung terus meningkat, termasuk dari luar kota.
“Ada kenaikan signifikan. Beberapa dari luar kota juga datang. Upaya lain, pada Maret mendatang adalah live shoping bersama KPP Pratama,” terangnya.
Selanjutnya pada 13 Maret 2023, DKUKMPP akan bekerja sama dengan mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
“Mahasiswa ini akan memberikan bantuan tenaga untuk pengembangan marketing produk UKM. Misalnya branding, digital marketing dan lainnya,” katanya. (Adv/CIBA)