CIREBON, (Cirebonbagus.id)._Pencegahan stunting dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon Pemda melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon untuk menjaga generasi anak-anak sekarang dalam mewujudkan periode emas Indonesia tahun 2045 mendatang.
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan pada balita yang diakibatkan oleh kekurangan gizi secara kronis dan penyakit ataupun infeksi yang berulang. Akibatnya, anak menjadi sakit sehingga berat badan tidak naik kemudian semakin menurun. Demikian diungkapkan Kepala Dinkes Kota Cirebon, dr. Hj. Siti Maria Listiawaty, M.M. terkait persoalan stunting di kantornya, beberapa waktu lalu.
“Bahaya stunting terhadap perkembangan intelegensi anak-anak di tahun 2045 berarti saat usianya 24 tahun, yang akan menjadi generasi penerus di periode emas Indonesia. Apabila generasi penerus pada tahun 2045 kebanyakan stunting, dengan IQ yang rendah, maka tidak dapat diharapkan,” ungkap Maria.
Maria menambahkan, Pemda Kota Cirebon sedang melakukan langkah pencegahan stunting. Karena pada 20 tahun ke depan, pengisi generasi bangsa Indonesia di masa puncak demografi pada tahun 2045 berasal dari bayi yang lahir pada masa kini.
“Dari situ kita semua menyatukan langkah dan yang nomor satu adalah komitmen dari pimpinan Pj Wali Kota Cirebon beserta jajaran melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Tim ini berasal dari pimpinan hingga tingkat bawah,” kata Maria.
Hasilnya, pada pemeriksaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi balita stunting (tinggi badan menurut umur) di Kota Cirebon turun drastis dari 30,6 ke 17,0.
“Alhamdulillah kita bekerja keras sehingga bisa turun, karena menyadari bahwa stunting itu bukan pekerjaan di satu bidang saja,” ujar Maria.
Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemda Kota Cirebon sudah cukup banyak. “Kami memang sudah berupaya memadukan karena terdapat dua intervensi untuk penanggulangan stunting, yaitu intervensi yang spesifik dan sensitif,” ujar Maria.
Dinkes Kota Cirebon melakukan intervensi yang spesifik, yakni yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Seperti memberikan edukasi dan memberikan contoh pemberian makanan tambahan terhadap anak-anak yang bermasalah gizi. (Arif/CIBA)