CIREBONBAGUS.Id – Konsep pembaruan yang digagas pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Cirebon, Bamunas Setiawan Boediman dan Effendi Edo (OKE) dirasa cukup bisa untuk menjawab keinginan masyarakat Kota Cirebon saat ini.
Diungkapkan calon Wakil Walikota Cirebon, Effendi Edo, saat ini transportasi dan lalu lintas di Kota Cirebon belum tertata dengan baik. Sehingga sejumlah ruas dan titik kepadatan kendaraan masih banyak ditemukan.
“Kami memiliki visi dan misi tidak hanya fokus dan memprioritaskan peningkatan di bidang pendidikan dan kesehatan, namun dengan modal dasar pemikiran dua bidang yang berbeda tentunya bisa mengelaborasikan pemetaan yang akan dijalankan. Jadi, keduanya akan sama-sama memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan, khususnya bagi masyarakat Kota Cirebon,” ungkap Effendi Edo, beberapa waktu lalu.
Salah satu yang tertuang yakni menyentuh sektor aksesibilitas perkotaan, sisi perhubungan dan lalu lintas yang kini menjadi isu seksi yang tidak bisa dituntaskan pemimpin sebelumnya. Sehingga permasalahan kota yang berkembang tersebut juga menjadi sasaran konsep pembaruan yang diusung.
“Lalu lintas di Kota Cirebon sudah semakin padat. Ke depan Kota Cirebon akan menjadi kota tujuan, maka kita harus lakukan penataan-penataan seperti lahan parkir, perlintasan sebidang. Kita ketahui 5 sampai 7 menit satu KA melewati jalur di Kota Cirebon,” ungkap Edo saat menyapa warga dunia maya dalam agenda “Satu Jam Bersama Bamunas-Edo” media sosial instagram.
Edo mengatakan, untuk konsep pembaruan yang disiapkannya di sektor perhubungan dan lalu lintas kota, dirinya sebagai pendamping Bamunas Setiawan Boediman diberikan amanah oleh masyarakat untuk memimpin, maka yang pertama harus dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan semua stakeholder terkait permasalahan lalu lintas. Termasuk dengan stakeholder terkait di tingkat provinsi dan pusat.
Melalui koordinasi yang dibangun, kata dia, semua permasalahan lalu lintas akan dibahas dan dibedah. Hal tersebut untuk kemudian melahirkan sejumlah kesimpulan yang akan dilaksanakan di lapangan guna menciptakan lalu lintas Kota Cirebon yang lancar dan kemacetannya terurai.
“Di sektor lalu lintas ini, kita harus berkoordinasi dengan semua pihak. Termasuk pihak-pihak yang diduga menjadi penyebab terjadinya permasalahan lalu lintas,” katanya.
Selain itu, dari segi infrastruktur, pembenahan juga harus dilakukan, seperti dengan merancang konsep jalur one way, two way, serta pelebaran jalan di titik-titik rawan kemacetan.
“Pembenahan infrastruktur sangat penting dalam menjaga arus lalu lintas tetap lancar. Selain tentunya pembenahan angkutan missal,” tandas Edo panggilan akrabnya. (CB01)