CIREBON, (cirebonbagus.id).- Lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Kabupaten Cirebon dalam beberapa hari ini, mendapatkan perhatian serius dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon.
Salah satu klaster yang mendapatkan perhatian, yaitu munculnya klaster industri yang terjadi di perusahaan pembangkit listri Cirebon Power.
Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi meminta kepada pihak perusahaan, untuk tidak lengah dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan kerjanya.
Imron menyebutkan, ia mendengar ada sekitar 86 karyawan di perusahaan pembangkit listrik tersebut, yang terkonfirmasi Covid-19.
Ia mengapresiasi langkah Cirebon Power, yang berinisiatif akan menyewa salah satu hotel di Kabupaten Cirebon, untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.
“Karena kalau tidak memiliki tempat khusus, tidak menjamin mereka tidak keluar atau berinteraksi dengan masyarakat lainnya,” katanya.
Imron juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya, untuk tidak bosan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, terkait Covid-19.
Ia menduga, salah satu faktor melonjaknya angka konfirmasi positif ini, dikarenakan masyarakat sudah jenuh dengan Covid 19, sehingga mereka abai menerapkan aturan protokol kesehatan.
“Kalau kita, jangan sampai bosan. Terus berikan pemahaman kepada masyarakat,” ujarnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, juga menyambut baik langkah Cirebon Power yang akan menyewa hotel. Karena hal tersebut bisa meminimalisasi angka penyebaran Covid-19.
Namun Eni juga menyoroti, sulitnya Pemkab Cirebon bisa menyewa hotel untuk digunakan sebagai tempat isolasi mandiri. “Ada yang mau, tapi harus disewa selama sebulan penuh dan seluruh kamar,” katanya.
Enny berharap, dukungan dari semua pihak, untuk bisa mengusahakan tempat isolasi mandiri. Karena menurutnya, saat ini tempat isolasi tersebut sangat dibutuhkan.
Apalagi, kita mencatat dalam beberapa hari ini, ada peningkatan cukup signifikan, terkait jumlah terkonfirmasi positif.
Untuk hari ini, Dinkes mencatat ada sebanyak 83 kasus positif baru, sehingga jumlah total kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon, berjumlah 1.804 kasus.
Menurut Eni, ada tren yang perlu diwaspadai dalam peningkatan kasus saat ini. Ia menyebutkan, sebelumnya jumlah pasien yang bergejala berjumlah 30 persen dan tidak bergejala berjumlah 70 persen.
Namun saat ini, jumlah pasien bergejala dan tidak bergejala hampir seimbang. Dinkes mencatat, saat ini pasien bergejala berjumlah 837 dan tanpa gejala 967.
“Sekarang hampir imbang, bergejala 46 persen dan tidak bergejala 54 persen,” katanya
Enny melihat kondisi ini, mengakibatkan banyaknya pasien Covid-19 yang tidak bisa terlayani, karena semua rumah sakit penuh.
Padahal hampir seluruh rumah sakit di Kabupaten Cirebon, sudah menambah kapasitas untuk pasien Covid-19.
Ia menyebutkan, RS Mitra Plumbon yang sebelumnya hanya menyediakan 25 kapasitas, sekarang bertambah menjadi 87 kapasitas. Begitu juga, sejumlah rumah sakit lainnya, seperti RS Waled dan Arjawinangun.
“Tapi walaupun sudah ditambah. Ternyata masih belum bisa melayani pasien Covid-19, karena ruangan penuh,” katanya.
Melihat kondisi seperti ini, Enny mengusulkan kepada Pemkab Cirebon, untuk menjadikan salah satu rumah sakit di Kabupaten Cirebon, menjadi rumah sakit khusus Covid-19. (CIBA-07)