KBM Tanpa Tatap Muka, Siswa Hanya Serap Materi 40 Persen

Kepala dinas pendidikan, H.Asdullah Anwar, saat ditemui seusai rapat koordinasi pembahasan sekolah kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka ,di Gedung Sekretaris Daerah, Senin (22/3/2021).

CIREBON, (cirebonbagus.id).- Hasil survei tim pengawas dari Dinas pendidikan (Disdik) terkait bagaimana dampak dari Covid-19 terhadap para siswa di kabupaten Cirebon, menyatakan materi yang diserap oleh para siswa hanya 40 persen.

Hal tersebut diungkapkan Kepala dinas pendidikan, H. Asdullah Anwar, saat ditemui seusai rapat koordinasi pembahasan sekolah kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka ,di Gedung Sekretaris Daerah, Senin (22/3/2021).

“Persentase tersebut dari pengamatan tim survei dinasnya, terdiri dari 395 orang guru pengawas sekolah yang memiliki binaan-binaan. Dalam KBM daring/tanpa tatap muka, para pengawas tersebut mengevaluasi dengan membuat populasi,” ungkap Asdullah.

Dengan tidak adanya pembelajaran tatap muka selama masa pandemi Covid-19 selain hanya 40 persen manfaat KBM daring yang diserap oleh anak-anak juga berdampak negatif tehadap anak didik dari hasil kajian yang dilakukan instansi pendidikan tersebut.

“Dampak negatif pembelajaran secara daring diantaranya anak didik menjadi malas, lebih banyak bermain, semakin banyak dijumpai anak-anak di jalanan. Selain itu anak didik berani melawan orang tua, anak didik menjadi tidak disiplin, dan semakin banyak orang tua yang kewalahan dalam memberikan pengarahan pembelajaran kepada anaknya. Banyak sekali dampak negatif terhadap anak didik kalau kegiatan belajar secara daring atau tidak tatap muka,” imbuhnya.

Oleh karena itu hasil kajian pihaknya akan disampaikan ke satgas Covid-19, dirinya menginginkan adanya uji coba sekolah tatap muka bagi anak didik. Akan tetapi dari hasil rapat pihaknya, dengan sejumlah pihak termasuk dengan Bupati Cirebon, diharuskan adanya kajian yang tepat terlebih dahulu oleh sejumlah dinas terkait.

Asdullah menceritakan bahwa dirinya dilapangan sering mendapati keluhan dari para orang tua siswa mempertanyakan sampai kapan siswa bisa belajar tatap muka. “Hiburan masih tetap jalan terus tapi anak sekolah tidak masuk-masuk,” kata Asdullah.

Ia menambahkan, Dari analisa dampak seperti itu, Asdullah mengatakan, sudah memiliki kajian namun pihaknya tinggal menunggu kajian dari Kadinkes, berapa persen usia anak sekolah yang terkonfirmasi Covid-19.

Selain itu hasil verifikasi sejak bulan November tahun lalu, sambung Asdullah, hampir seluruh sekolah di Kabupaten Cirebon sesuai protokol kesehatan (Prokes) , sudah memiliki ruangan khusus untuk anak-anak yang memiliki suhu tubuh tinggi, memiliki perlengkapan prokes dan sudah adanya pembentukan satgas Covid-19 tingkat sekolah.

Semua sekolah di kabupaten Cirebon tingkat SD, SMP Negeri dan swasta Asdullah mengatakan, dari hasil rapat tersebut pelaksanaan tatap muka menunggu guru-guru di vaksin dan di prediksi bulan Mei mendatang selesai.

“Kalo instruksi Presiden bulan Juli KBM tatap muka dilaksanakan, akan tetapi siap atau tidak kami tidak tau,” tutup Asdullah.(Effendi/CIBA)

Exit mobile version