Kendalikan Harga, BI Lakukan Pasar Murah

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Asep Dedi, M.Si., dan Kepala KPwBI, Abdul Majid Ikram melihat pasar mruah di di halaman masjid Nurul Amal, Perumnas, Kota Cirebon.

CIREBONBAGUS.Id –

Tawarkan harga lebih murah, Pasar Murah Komoditas Pangan diserbu warga. Pasar murah juga upaya mendidik pedagang untuk tidak menaikkan harga terlalu tinggi.

Pasar Murah Komoditas Pangan yang digelar oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon kali ini digelar di halaman masjid Nurul Amal, Perumnas, Kota Cirebon. Pasar murah akan digelar selama dua hari yaitu hari ini, Kamis, 23 Mei 2019 hingga esok, Jumat, 24 Mei 2019.

Sejumlah komoditas pangan dijual, mulai dari telur, daging beku, daging ayam, bawang merah, beras, gula, minyak goreng, tepung terigu dan lainnya. Perbedaan harga yang cukup signifikan, membuat warga akhirnya menyerbu sejumlah komoditas hingga habis kurang dari satu jam.

Telur, salah satu komoditas yang laris diserbu warga. Harga telur di pasar tersebut hanya dijual Rp 21 ribu/kg, sedangkan di pasar tradisional, harga telur mencapai Rp 24 ribu/kg. Tidak hanya itu, daging ayam di pasar murah hanya dijual Rp 30 ribu/kg. Padahal di pasr tradisional, harganya mencapai Rp 34 ribu/kg.

erbedaan harga yang cukup tinggi membuat warga akhirnya menyerbu kedua komoditas tersebut hingga habis dan banyak warga yang sudah antri tidak mendapatkan pangan yang diinginkannya. Padahal sudah dilakukan pembatasan penjualan. untuk telur misalnya, satu orang hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 kg.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Asep Dedi, M.Si., mengaku senang karena warga Kota Cirebon bisa mendapatkan alternatif pangan yang lebih murah. “Selisih dengan harga pasar cukup tinggi. jadi wajar banyak masyarakat yang membeli di pasar murah ini,” ungkap Dedi.

Pasar murah ini, lanjut Dedi, merupakan upaya dari Pemda Kota Cirebon untuk melakukan intervensi terhadap pasar. Mereka juga akan terus memantau pergerakan harga di pasar selama Ramadhan hingga Idul Fitri mendatang.

Sementara itu Kepala KPwBI, Abdul Majid Ikram, menjelaskan jika pasar murah ini sekaligus upaya untuk memberikan edukasi kepada pedagang.

“Supaya mereka tidak menaikkan harga pangan semena-mena,” tegas Majid. Kalau bicara omset, omset mereka saat ini sudah mulai naik. Karena itu, kalau pun harganya naik, Majid meminta dalam batas kenaikan yang wajar.

Majid juga menilai saat ini harga pangan relatif terkendali. “Kita akan pantau terus. Kalau saat ini harga relatif stabil,” ungkap Majid.

Banyaknya masyarakat yang menyerbu pasar murah membuat sejumlah warga tidak mendapatkan pangan yang mereka inginkan. Seperti Yusnidar, warga Pangrango, Kota Cirebon, mengungkapkan jika ia akan kembali lagi esok untuk membeli telur. “Tadi tidak kebagian, sudah habis,” ungkapnya.

Alhasil ia hanya membeli daging beku sebanyak 2 kg. Rencannya daging tersebut akan dibuatnya menjadi olahan rendang.

Selama bulan Ramadhan ini, TPID Kota Cirebon menggelar pasar murah komoditas pangan di beberapa titik. Dimulai dari pasar murah komoditas pangan di depan Pasar Kramat mulai 16-17 Mei 2019, dilanjutkan di halaman Masjid Raya At Taqwa mulai 20 hingga 22 Mei 2019.

Terakhir pasar murah di halaman masjid Nurul Amal, Perumnas yang digelar mulai 23 hingga 24 Mei 2019.

Exit mobile version