CIREBON, (cirebonbagus.id).- Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan Factory Visit di beberapa pabrik di Cirebon, Selasa (1/12/2020).
FGD tersebut untuk menyikapi kelangkaan bahan baku rotan untuk industri mebel dan kerajinan rotan.
Ketua Presidium HIMKI, Abdul Sobur, didampingi Waketum Bidang Inovasi Bahan Baku dan Bahan Penunjang, Adi Dharma Santoso dan Satori menyebutkan, HIMKI mencatat dalam beberapa bulan terakhir para pelaku industri mebel dan kerajinan rotan kian terpuruk. Lantaran, hampir semua pengusaha di wilayah Cirebon, Jabodetabek, Sukoharjo, Jepara, Surabaya dan lainnya saat ini mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku rotan.
Sehingga beberapa perusahaan terpaksa berhenti produksi. Akibatnya, para perajin mebel dan kerajinan rotan tidak bergairah lagi menjalankan usahanya.
Kelangkaan bahan baku rotan tersebut juga menyebabkan banyak perusahaan besar yang berbasis rotan terpaksa menolak order.
“Ada satu perusahaan yang ordernya naik 150 persen. Tetapi enggak bisa dipenuhi karena tidak ada bahan baku. Artinya, kesempatan pasar sangat besar tetapi bahan baku tidak ada. Ini sangat menyayat hati,” kata Satori.
Menurutnya, kebutuhan rotan untuk Cirebon dan sekitarnya saja mencapai 9.000 ton per bulan. Namun, hampir semua perusahaan kesulitan bahan baku. Bahkan, untuk memenuhi pesanan, para perajin kecil terpaksa harus berbagi bahan baku seadanya. Mereka hanya bisa mengelus dada dengan adanya permasalahan bahan baku rotan yang sudah susah dicari beberapa bulan ini.(CIBA-06)