CIREBONBAGUS.Id – Perlakuan mengejutkan terhadap para korban trafficking pengolahan sarang burung walet diungkapkan para korban, Senin (20/6). Korban mengaku mereka diharuskan bekerja selama dari jam 08.00 pagi hingga jam 07.00 malam atau sekitar 12 dalam kamar.
Pengakuan mengejutkan diungkapkan salah satu korban, Warno yang ditemui CirebonBagus.Id di rumah penampungan milik warga yang peduli dengan keadaan korban trafficking. Warno mengatakan dirinya harus bekerja selama 12 jam non stop. Pemilik pabrik yakni Ramli dan Indah akan mengunci mereka dari luar.
“Kami akan bekerja selama itu menahan untuk tidak kencing dan buang air besar (BAB). Pemilik juga akan member kami makan hanya sekali dengan menu tempe atau bahkan nasi putih,” ungkap Warno.
Warno menambahkan peristiwa itu sudah dua bulan terakhir dilakukan. Padahal ketika awal pemilik agak baik walaupun dibatasi tapi tidak seketat itu. Mereka mengeluhkan perlakuan kedua pemilik yang sering memarahi bila ingin keluar kamar atau rumah.
“Pas meminta bayaran ternyata tidak diberikan juga upahnya. Saya bersama empat rekan harusnya mendapat Rp 11 juta karena sesuai perjanjian sekilo akan mendapat bayaran Rp 1 juta. Walaupun belum dipotong makan dan bayar listrik Rp 50 ribu,” tandasnya. (CB01/CB02)