CIREBONBAGUS.Id – Berlakunya musim tanam dan kondisi cuaca dipandang sebagai faktor pemicu kenaikan harga sejumlah bahan pangan di pasaran. Untuk menekannya, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon menggelar pasar murah selama dua hari.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, M. Abdul Madjid Ikram mengatakan, setidaknya dua pekan terakhir harga sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan. Kondisi itu di antaranya terjadi pada beras, telur, dan daging.
“Kami merasakan ada kenaikan terhadap beberapa barang terutama beras, sedangkan telur dan daging hanya naik sedikit,” ungkap Abdul Majid usai membuka pasar murah, Kamis (14/2).
Abdul Majid menambahkan berdasarkan pendataan, di pasaran harga beras premium mencapai Rp12 ribu/kg dan medium Rp10 ribu/kg; telur ayam ras Rp23 ribu/kg; minyak goreng kemasan Rp12.500; bawang merah Rp24 ribu; tepung terigu kemasan Rp8 ribu/kg; cabai merah keriting Rp25 ribu/kg, cabai rawit merah Rp25 ribu/kg, dan cabai rawit hijau Rp20 ribu/kg; daging ayam Rp32 ribu/kg; serta daging sapi Rp120 ribu/kg.
Menurutnya, kenaikan harga dipicu setidaknya dua faktor. Musim tanam yang tengah berlangsung terutama diprediksi kuat sebagai penyebab kenaikan harga beras. Kondisi itu diperparah dengan kondisi cuaca saat ini. Kedua faktor itu disinyalir membuat para pedagang menaikkan harga bahan pangan.
Di pasar murah itu sendiri, beras premium dijual Rp10.300/kg dan medium Rp10 ribu/kg; telur ayam ras Rp20 ribu/kg; minyak goreng kemasan Rp10 ribu/liter; bawang merah Rp15 ribu/kg; tepung terigu kemasan Rp6.500/kg; cabai merah keriting Rp15 ribu/kg, cabai rawit merah Rp16 ribu/kg, dan cabai rawit hijau Rp14 ribu/kg; daging ayam Rp29 ribu/kg; serta daging sapi Rp73 ribu/kg.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati berharap, kerja sama antar instansi terkait yang telah terjalin selama ini dapat menekan dan mengendalikan laju inflasi di Kota Cirebon. Terlebih, saat ini inflasi di Kota Cirebon masih di bawah rata-rata inflasi di Jabar, bahkan nasional.
“Kami juga mengharapkan masyarakat memanfaatkan pasar murah ini untuk mendapat komoditas pangan dengan harga yang lebih murah,” ungkapnya. (CB01)