KUNINGAN.– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Internasional Kelompok 32 yang ditempatkan di Desa Cibeureum, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, memperkenalkan inovasi berupa drum pembakaran sampah minim asap sebagai solusi pengelolaan sampah rumah tangga yang ramah lingkungan dan efisien.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat bertema “Inovasi Teknologi Tepat Guna untuk Desa Berkelanjutan”, yang telah dilaksanakan sejak awal Agustus 2025. Proyek ini lahir dari keprihatinan terhadap kebiasaan pembakaran sampah terbuka yang masih marak dilakukan warga dan berdampak buruk pada kualitas udara serta kesehatan masyarakat.
Melalui observasi lapangan dan diskusi bersama warga, mahasiswa KKN merancang dan memodifikasi drum pembakaran dengan sistem aliran udara yang lebih optimal serta dilengkapi dengan penyaring asap sederhana, sehingga mengurangi emisi asap hingga lebih dari 70% dibandingkan pembakaran konvensional. Drum ini terbuat dari bahan-bahan lokal yang mudah didapat, seperti drum bekas, plat besi, pipa besi, dan baja polos.
Kami ingin menghadirkan solusi yang tidak hanya praktis dan murah, tapi juga berdampak langsung bagi kualitas hidup masyarakat,” ujar Vaisal Rijik,Ketua KKN Tematik Internasional 32, saat peluncuran inovasi tersebut di Balai Desa Cibeureum.
Masyarakat dan aparatur desa menyambut baik inisiatif ini.
Kepala Desa Cibeureum, Eka Rismaya, S.Sos, mengapresiasi kontribusi mahasiswa yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan warga saat ini.
“Inovasi ini sangat bermanfaat dan bisa menjadi alternatif nyata bagi warga dalam mengelola sampah. Kami berharap program ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan secara luas di desa kami,” ujarnya.
Selain pembuatan drum pembakaran minim asap, KKN Tematik Internasional 32 juga melakukan program kerja turunan yaitu mengadakan rangkaian kegiatan edukatif seperti penanaman tanaman di SDN Cibeureum untuk mengedukasi siswa agar dapat menjaga lingkungan.
Dengan mendekati akhir masa KKN, mahasiswa berharap inovasi ini dapat menjadi warisan teknologi tepat guna yang berkelanjutan dan menginspirasi desa-desa lain dalam pengelolaan lingkungan berbasis komunitas. (Arif/CIBA)