KOTA CIREBON.- Warga Tionghoa meyakini ada 5 elemen dalam kehidupan yaitu air, tanah, kayu, logam dan Api
Sejak Januari sampai Maret 2025 terjadi banyak bencana, disebabkan oleh air.
Terakhir Tebing di kawasan wisata Situ Rawa Gede, Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat, longsor. Tebing tersebut lonsor lantaran hujan deras yang mengguyur Bogor kemarin.
Wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon pun tidak lepas dari bencana kebanjiran.
“Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyebabkan Sungai Ciliwung meluap dan mengakibatkan jembatan di Desa Jogjogan putus,” ungkap Sejarawan Tionghoa, Jeremy Huang Wijaya Senin 3 Maret 2025.
Jeremy Huang menambahkan sejak semula pihaknya sudah menduga akan banyak terjadi bencana pada tahun 2025 ini terutama kaitannya dengan air.
“Umumnya tahun 2025 akan terjadi Bencana diakibatkan oleh air. Mulai dari banjir, longsor, gelombang badai dan mungkin tsunami,” kata Jeramy.
Berdasarkan perhitungan fengshui berbagai bencana tersebut berhubungan dengan tahun ular kayu.
Kenapa banyak terjadi bencana oleh air? Karena tidak ada kayu yang menahan air, tidak ada kayu yang menghambat pergerakan air.
Kayu disini berbicara tentang tanaman. Bagi masyarakat Tionghoa kayu, tanah dan air saling menopang, serta menghidupkan.
“Kayu yaitu pohon hidup oleh air. Pergerakan air akan terhambat oleh kayu yaitu tanaman jika tidak ada kayu maka air akan merusak tanah yang mengakibatkan banyak bencana seperti yang terjadi saat ini,” tandas Jeremy.
Kekuatan tanah ada pada kayu, dan kayu tidak dapat hidup tanpa tanah dan air.
Mungkin bulan Juni sampai September akan terjadi kemarau, musim kering akan banyak gagal panen. (Arif/CIBA)








