CIREBON, Cirebonbagus.id).- Bus Rapid Transit adalah suatu sistem angkutan massal berkualitas tinggi yang meniru tampilan dan kinerja dari metro namun menggunakan kendaraan bus bukannya kereta api.
Angkutan umum perkotaan yang memenuhi Standar Pelayanan Minimum/SPM harus diterapkan agar angkutan umum mampu memiliki daya tarik tinggi bagi pengguna kendaraan pribadi.
Penerapan Bus Rapid Transit kerap menjadi pilihan bagi sistem angkutan umum di kota besar saat ini karena memiliki keunggulan kapasitas relatif besar dengan biaya investasi yang dibutuhkan relatif kecil jika dibandingkan dengan angkutan kota lain.
Arah pengembangan dan penataan dan angkutan umum di perkotaan lainnya sehingga memiliki daya tarik yaitu integrasi antar beragam moda, aksesibel.
Sistem informasi penumpang yang jelas untuk semua tingkatan perjalanan; penerapan sistem tiket yang komprehensif.
Serta manajemen operasi yang mampu meningkatkan keteraturan, waktu perjalanan yang singkat, mekanisme yang baik,dan biaya operasi yang efisien.
Beberapa fungsi transportasi yang diantaranya sebagai berikut: 1. Untuk memudahkan aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. 2. Untuk melancarkan arus barang maupun arus manusia. 3. Untuk menunjang perkembangan pembangunan pada suatu daerah. 4. Dan untuk menunjang perkembangan ekonomi dengan jasa angkutan.
Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon segera mengoperasikan Bus Rapid Transit (BRT) koridor dua. Dioperasikannya koridor dua telah melalui kajian.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., usai menghadiri rapat koordinasi evaluasi operasional Bus Rapid Transit (BRT) di ruko pasar patrajasa, Selasa (23/5/2023) menjelaskan BRT koridor dua akan dioperasikan. “Kita akan tetapkan operasionalkan BRT koridor dua,” kata Agus.
Dioperasikannya BRT koridor dua ini menurut Agus telah melalui kajian kelayakan atau visibility studi dari UGJ dan koordinasi dengan pelaku usaha di bidang transportasi.
“BRT koridor dua lebih menjangkau kebutuhan masyarakat terhadap transportasi,” ujarnya.
Hal ini dikarenakan BRT koridor dua menjangkau warga yang tinggal di wilayah selatan. Selain itu, BRT koridor dua juga melewati sentra perekonomian dan sejumlah sekolah.
Pihaknya, lanjut Agus, segera melaporkan rencana dioperasikannya BRT koridor kedua ini. Direncanakan launching BRT koridor dua akan dilakukan bertepatan dengan hari jadi Cirebon.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, Drs. Andi Armawan menjelaskan untuk sementara tariff BRT untuk umum Rp 5 ribu dan untuk pelajar Rp 3.500. “Ini merupakan tariff yang sudah disubsidi,” kata Andi.
Sedangkan untuk rute dimulai dari Terminal Harjamukti-Kanggraksan-Jalan Sudirman- Jalan Angkasa Raya-Kalijaga- Jalan Pramuka-Cadasngampar-Jl Angkasa Raya- Kalitanjung-Jalan Evakuasi-By Pass-Jalan Pemuda- Jalan Cipto-Jalan Tentara Pelajar -Sukalila Selatan- Jalan Siliwangi (Pasar Pagi)-Jalan Veteran (Polres Cirebon Kota)-Jalan Sisingamangaraja-Jalan Benteng-Jalan Merdeka-Pulasaren -Jagasatru-Drajat-Jalan Rajawali-Terminal Harjamukti.
Dishub sudah menyiapkan bus stop atau shelter sebagai tempat naik dan turun penumpang. Ini berarti penumpang tidak bisa naik dan turun ke BRT di sembarang titik dan ini yang membedakan dengan angkutan umum lainnya.
“Ada 38 bus stop yang disiapkan,” ujar Andi. BRT dilengkapi dengan pendingin udara, wifi dan CCTV. (Adv/CIBA)