Mustofa: Penjaringan Bacwabup Terkesan Terburu-buru

CIREBON, (CB).-

Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon periode 2014-2019, H Mustofa menilai, penjaringan bakal calon Wakil Bupati (Bacawabup) Cirebon yang dilakukan DPC PDI Perjuangan, kesannya sangat terburu-buru.

Bahkan, kata dia, nama-nama bacawabup pun dideadline harus masuk ke DPD partai ini pada 23 September 2019. Padahal, Plt Bupati Cirebon terpilih periode 2019-2024, Imron Rosyadi sampai sekarang belum dilantik menjadi bupati definitif.

Sedangkan mekanisme dipersiapkannya wakil bupati itu, atas permintaan bupati defenitif ke DPRD setempat, untuk kemudian DPRD meminta DPC PDI Perjuangan setempat menyiapkan calonnya.

“Kesannya ini buru-buru karena setahu saya partai itu bisa memproses pendaftaran ketika sudah ada permintaan dari bupati defenitif. Ini ada apa? Kok belum juga definitif dilantik, sudah dibuka penjaringan,” kata Mustofa, Senin (16/9/2019).

Bahkan kata dia, informasi yang didapat dirinya, penjaringan hanya akan diusulkan para kader yang ada di struktural DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon saja. Padahal partainya memiliki banyak kader yang tidak hanya di struktural DPC saja.

“Sehingga penjaringan ini terkesan tertutup. Seharusnya terbuka karena PDI Perjuangan kan punya banyak kader dan masyarakat juga supaya bisa tahu. Harusnya tidak tertutup tahapan demokrasi itu bisa terbuka,” katanya.

Apalagi kata dia, ada perintah dari Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono agar nama-nama bacawabup itu paling lambat 23 September 2019 harus sudah masuk. Sedangkan proses pelantikan bupati definitifnya saja, sampai sekarang masih belum jelas.

“Karena baru kemarin saya dengar itu rapat DPC, kemudian sehari setelah itu langsung buka penjaringan. Jika demikian kesannya tidak ada persiapan yang matang. Saya dengar DPD juga mendeadline hingga 23 September untuk pengisian wabup ini,” kata Mustofa.

Dulu, kata dia, sewaktu penjaringan Bacawabup Cirebon pendamping Sunjaya, DPC sangat terbuka. Hal itu dilakukan supaya masyarakat Kabupaten cirebon tahu dan transparan agar masyarakat juga bisa memberikan masukan-masukan ke DPC terkait nama-nama bakal calon yang ada.

“Minimalnya yang pernah mendaftar waktu tahapan pilbup juga dipersilakan. Para pensiunan mantan kepala dinas eselon II kalau terbuka ya silakan bisa masuk mendaftar. Karena pak Imron ini membutuhkan sosok yang berpengalaman di birokrasi juga,” kata Mustofa.

Hal sama juga disampaikan Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Ciledug, Mulyadi. Menurutnya, mekanisme penjaringan Bacawabup Cirebon yang dilakukan sempat membuat geram para PAC, karena sangat tertutup dan ada indikasi ada permainan di tubuh DPC partainya itu.

“Makanya saat rapat kemarin di DPC para PAC sampai ngotot-ngototan. Mekanisme penjaringan yang dilakukan DPC ini sangat disayangkan, tapi akhirnya keinginan para PAC bisa diakomodir untuk mengusulkan nama-nama bakal calonnnya dari PAC,” kata Mulyadi.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia membenarkan bahwa penjaringan yang dilakukan tertutup dan ada deadline dari pihak DPD PDI Perjuangan Jawa Barat untuk menyerahkan nama-nama bakal calon.

Namun, kata dia, menyikapi kesan terburu-buru atau tidak, sebenarnya tidaklah masalah. Sebab penjaringan yang dilakukan baru usulan dan membutuhkan proses, tidak langsung nama yang akan dimandatkan dari DPP partainya itu muncul.

“Kita buka penjaringan ini secara tertutup. Maksudnya khusus untuk kader internal PDIP. Ini kan namanya juga baru usulan, artinya tidak mungkin diusulkan hari ini, kemudian besok muncul nama. Jadi kita buka penjaringan berdasarkan surat perintah dari DPD dan tanggal 23 September nama-namanya harus masuk ke DPD,” katanya.

Seperti diketahui, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon melakukan penjaringan Bacawabup Cirebon secara tertutup pada Minggu (15/9/2019). Penjaringan dibuka hanya kurang dari tiga jam kemudian langsung ditutup.

Bahkan, sebelum dibuka penjaringan, DPC PDI Perjuangan melakukan rapat tertutup dengan para PAC yang hasilnya, untuk bacawabup ini hak para PAC untuk mengusulkan nama-nama yang bakal dicalonkan. Yang akhirnya, muncul 20 nama bacawabup itu dari usulan para PAC yang nantinya akan diserahkan ke DPP partai ini. (CB-05)

Exit mobile version