CIREBON- Organisasi Angkutan Darat (Organda) Cirebon meminta agar pemerintah daerah (Pemda) bertindak tegas dengan travel gelap atau tanpa memiliki ijin resmi.
Angkutan travel gelap jumlahnya banyak di Cirebon antara lain di stasiun, terminal dan lainnya. Travel tanpa ijin tersebut tidak memiliki jaminan jasaraharja sehingga akan merugikan penumpang jika terjadi kecelakaan.
Demikian diungkapkan Ketua Organda, H. Syafei didampingi Sekretarisnya, Karsono saat menghadiri launching pertalite untuk angkot di salah satu SPBU Kota Cirebon, Rabu (30/3). “Kami menggunakan ijin serta perlindungan jasaraharja. Persaingan antar travel bukan masalah teknologi tapi ijin,” ungkap Syafei.
Sementara Organda juga menghimbau agar seluruh armada angkutan umum dalam kota (Angkot) beralih menggunakan BBM jenis pertalite. Selain dari harga selisihnya lebih murah. Pertalite juga lebih mampu menjaga performa mesin kendaraan.
“Ini kesempatan bagi sopir karena selisihnya hanya Rp 50 dibanding harga premium saat ini yakni Rp 7.050. Oktannya bagus 90. Kami mulai berfikir jangka panjang kenapa harus menggunakan pertalite,” tambah Karsono.
Kualitas pertalite lebih menjanjikan, karena mampu menjaga mesin agar tidak cepat rusak. Selain itu, Pertalite juga dianggap sama iritnya dengan premium. Dikatakan, dari seluruh moda transportasi yang ada di Cirebon. Angkot merupakan salah satu konsumen BBM tertinggi di kota ini.
Hampir setiap hari, lanjutnya, angkot mengisi BBM jenis premium dengan rata-rata pengisian Rp 100 ribu. Dia pun berharap, penetrasi pasar BBM jenis pertalite di Cirebon mampu menjaga ketersediaan bahan bakar. “Kalau angkot beralih ke pertalite terus stok nya kosong kami juga bisa kecewa. Saya berpesan agar menjaga pasokan apalagi kalau masuk hari libur otomatis rebutan BBM,” pungkasnya.
Sementara itu, Sales Executive Ritel Wilayah XV Pertamina Cirebon Hendra Saputra mengatakan, launching pertalite ini bertepatan dengan momentum selisih harga Rp 50 dengan premium. Dalam promo tersebut, pihaknya berharap agar angkot mulai Move On ke pertalite. “Pertalite itu hemat dan ramah lingkungan. Kami juga mengajak seluruh pengguna kendaraan pake pertalite,” katanya.
Dikatakan, untuk ketersediaan pertalite di wilayah Ciayumajakuning masih dalam tahap aman. Dari 135 SPBU di Ciayumajakuning, sebanyak 95 SPBU menjual BBM jenis pertalite. “Stok aman, kapasitas tangki aman, suplay aman. Per hari sebanyak 1100 liter pertalite terjual,” sebutnya.
Dia pun berharap, keberadaan pertalite di Cirebon dapat diterima masyarakat dan pengguna kendaraan. “Target penjualan belum signifikan tapi yang penting penetrasi pasar dulu saja,” tuturnya.
Kegiatan sosialisasi juga dihadiri Kasat Lantas Polres Cirebon Kota, AKP RAhayu M. Pada kesempatan tersebut, Rahayu kemudian melakukan sosialisasi patuh peraturan lalu lintas. (CB01)