Pasar Trasional Caplek Bode Lor Berganti Wajah Semi Modern

KABUPATEN CIREBON, (Cirebon bagus.id).- Pasar tradisional caplek Desa Bode Lor Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon bakal mengubah wajah menjadi fasilitas semi modern.
Salah satu pasar milik desa dan sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat sekitar, selama setengah abad lebih tidak tersentuh rehabilitasi secara fisik bangunan. Kini beganti wajah menjadi pasar semi modern tahun 2023.

Saat dikonfirmasi Kuwu H. Rofi’i dan didampingi H. Sanusi selaku Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) serta Ketua LMPD mengatakan pasar itu sudah 60 tahun belum terbangun dan sangat kumuh.

“Kondisi fisik sudah ambruk sudah tidak lagi bisa untuk aktifitas layaknya pasar,” ujarnya kepada wartawan saat sedang meninjau progres pembangunan pasar, Senin (6/2/2023).

Para pedagang juga, jelas H Rofi’i, harus rela berjualan di pinggiran jalan raya, lantaran khawatir takut tertimpa puing bangunan bila mana bangunan pasar tersebut roboh.

Oleh karena itu, berdasarkan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang telah disepakati berbagai pihak pada Juni 2022 lalu pembangunan pasar semi modern telah dilaksanakan.

Dengan luas lahan 2,5 ribu meter persegi, Pasar Caplek dibangun dengan dua lantai guna mencukupi kebutuhan para pedagang, meningat 40 persen dari jumlah luas tersebut digunakan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan fasum fasos.

“Sehingga bangunan ini kita sesuaikan dengan pedagang aktif 280, kita membuat site plan di lantai bawah kios 123 dan diata los berikut pujasera berjumlah 157 dengan berbagai ukuran dan juga disesuaikan dengan kebutuhan para pedagang,” terangnya.

Lebih lanjut dijelaskan, H Rofi’i, penyesuaian ukuran setiap los dan kios disesuaikan dengan kemampuan finansial para pedagang. Modalnya, kata dia, bekerjasama dengan bank milik Pemerintah Kabupaten Cirebon, yakni Bank Kabupaten Cirebon (BKC) dan uang muka atau down payment (DP) dari pedagang yang berminat membeli.

Iya menyebutkan, jumlah keseluruhan Los dan Kios sebanyak 311. Untuk lantai bawah bagian depan terdapat 11 lokal kios dengan ukuran 3×4 meter yang dibandrol dengan harga Rp 150 juta, DP 10 persen.

Sedangkan di bagian atas terdapat 157 Los 2x meter seharga Rp 26 juta dan 11 Kios Pujasera 1,5×2 meter harga Rp 25 juta.

“Pujasera ada 11 kios 1,5×2 meter teras halamannya 4,5 meter. Itu untuk tempat duduk seperti cafe, jadi mereka bisa menikmati jajanan, kuliner yang ada bisa sambil santai,” katanya.

Ketentuan itu, aku H Rofi’i, atas dasar kesepakatan antara pemdes dengan para pedagang. Saat ini progres pembangunan pasar sudah mencapai 70 persen.

Sementara ini, sekitar 80 persen dari jumlah los dan kios sudah dipesan pedagang dengan memberikan tanda jadi berupa uang muka.

Pihaknya menargetkan pembangunan akan selesai pada Maret 2023 nanti, menyambut bulan ramahdan dan lebaran idul fitri. Pasar tersebut, nantinya akan beroperasi selama 24 jam setiap harinya.

“Pasar sayur dari jam 2 malam sampai jam 12 siang, pasar sandang akan sampai jam 4 sore, nyambung dengan pujaseranya di sore hari jam 3 sampai dengan jam 12 malam. Sehingga aktifitas ini bisa dioptimalkan untuk meningkatkan ekonomi warga Bode Lor dan juga pelaku pasar warga masyarakat semuanya,” imbuhnya. (Apip/CIBA)

Exit mobile version